Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Nasional

Adzan Magrib di TV Diganti Running Text saat Misa Agung Paus Fransiskus, MUI: Ini Kearifan Lokal

Adzan Magrib di televisi diganti diganti dengan running teks untuk menghormati Misa Agung Paus Fransiskus. MUI tak masalah.

Editor: Hefty Suud
AFP/TIZIANA FABI via Tribunnews
Paus Fransiskus menghadiri acara "belaian dan senyuman" untuk bertemu dengan kakek-nenek, lansia, cucu dan anggota "Fondazione Eta' Grande" di Audience Hall Paulus VI di Vatikan, pada 27 April 2024. Berdasarkan informasi resmi dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Indonesia. Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, pada tanggal 3 - 6 September 2024. Merupakan negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik. 

TRIBUNJATIM.COM - Hari ini Misa Agung Paus Fransiskus digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis (5/9/2024). 

Saat Misa Agung berlangsung, adzan Magrib di televisi diganti diganti dengan running text. 

Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada umat Katolik agar khusyuk mengikuti siaran langsung Misa bersama Paus Fransiskus di televisi (TV). 

Hal ini ramai jadi perbincangan di media sosial. 

Menanggapi penggantian adzan Magrib dengan running text saat Misa Agung Paus Fransiskus, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak masalah. 

Pernyataan itu disampaikan Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof. KH Asrorun Niam Sholeh seperti dimuat Tribunnews.com Rabu (4/9/2024). 

“Sebenarnya dari aspek syar'i, tidak ada yang dilanggar. Dan itu bagian dari solusi,” kata Kiai Ni’am.

“Kami bisa memahami kebijakan ini sebagai penghormatan kepada pelaksanaan ibadah umat Kristiani. Konteksnya bukan karena Paus Fransiskus datang lantas adzan diganti. Tetapi karena ada pelaksanaan ibadah misa secara live yang diikuti jemaat melalui TV secara live dan jika terjeda akan mengganggu ibadah,” ungkap Guru Besar Ilmu Fiqih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

“Tidak ada masalah, ini soal kearifan lokal saja, ” tambah Kiai Ni’am.

Hal senada juga disampaikan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis.

Adzan di TV itu bersifat rekaman elektronik. Umat Islam tidak perlu gelisah dan tidak perlu timbul salah paham.

“Itu adzan elektronik. Jadi bukan adzan suara di masjid yang dihentikan. Adzan yang sebenarnya di masjid-masjid tetap berkumandang sebagai penanda waktu salat dan ajakan shalat yang sesungguhnya,” kata Kiai Cholil.

Karenanya, Ketua MUI Bidang Halal dan Ekonomi Syariah, KH Sholahuddin Al Aiyub menyampaikan, umat tidak perlu resah dengan itu.

Baca juga: Video 7 Pernyataan Paus Fransiskus di Istana Kepresidenan Indonesia, Sapa Prabowo: Salam Hangat

Baca juga: Daftar dan Lirik Lagu Misa Agung Paus Fransiskus di GBK Jakarta, Digelar Kamis 5 September 2024

Digantinya azan magrib dengan running teks tersebut tidak mengurangi izzah (keagungan) muslimin.

Hal yang sama juga diutarakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdallah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved