Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sikap Guru Honorer Tak Takut Dipecat usai Tegur Kadis Merokok Tuai Pujian, Banyak Pihak Siap Membela

Usai mengungkap tindakan tidak sopan Kadis merokok saat rapat, guru honorer kini mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram
Guru honorer Amalia berani tegur Kadis Muhammadun yang merokok saat rapat 

TRIBUNJATIM.COM - Atas keberanian tegur Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muhammadun yang merokok, guru honorer Amalia kini tuai pujian.

Guru honorer SMK di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak usai mengungkap dugaan tindakan tidak sopan Kadis.

Salah satu dukungan datang dari Forum Ambin Demokrasi. 

Baca juga: Reaksi Pihak Disdikbud usai Kadis Merokok hingga Ditegur Guru Honorer, Jika Memecat Nasib Bakal Beda

Melalui pernyataan resmi, mereka mengapresiasi langkah Amalia yang berani buka suara.

"Peringatan jujur penuh keberanian yang sudah langka sekaligus secara tidak langsung, menghindarkan Kadisdik dari tindakan yang bisa berdampak hukum," kata pihak mereka.

Forum Ambin mengingatkan, ada sanksi hukum bagi seseorang yang merokok di tempat umum.

Mengacu pada Pasal 199 UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan, barang siapa merokok di tempat umum akan dikenakan sanksi pidana penjara enam bulan serta denda sebesar Rp50 juta.

"Dengan demikian, Amalia sudah mengekspresikan dari apa yang sudah diatur regulasi negara," ujar Forum Ambin.

Kejujuran dan keberanian Amalia, menurut mereka, patut didukung sebagai langkah awal agar sikap tersebut tetap tumbuh di masyarakat.

Apalagi jika digunakan untuk upaya penegakan hukum dan kebaikan, kebenaran, adab, etika, dan segala nilai luhur kesusilaan.

"Tindakan berani Amalia, selayaknya menjadi contoh bagi semua pendidik sebagai pondasi terakhir bangsa. Untuk tetap merawat laku setiap anak bangsa dan lantang menyuarakan segala yang tidak pantas," kata Forum Ambin.

"Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, hendaknya turut memberikan apresiasi atas langkah berani Amalia, serta memberikan teguran dan sanksi tegas kepada Kadisdik Kalimantan Selatan," tambahnya.

Diketahui, Forum Ambin Demokrasi diinisiasi oleh sejumlah tokoh.

Antara lain IBG Dharma Putra, Abdul Haris Makkie, Winardi Sethiono, Hairansyah, Berry Nahdian Furqon, Noorhalis Majid, Khairiadi Asa, Nanik Hayati, dan Suriani Hair.

Seorang guru SMK di Kalimantan Selatan menegur Kepala Dinas karena merokok di ruangan ber-AC saat Rapat Koordinasi TIm Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan SMK tahap II.
Seorang guru SMK di Kalimantan Selatan menegur Kepala Dinas karena merokok di ruangan ber-AC saat Rapat Koordinasi TIm Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan SMK tahap II (Instagram via Tribun Sumsel)

Dukungan juga datang dari Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Muhamad Hadin Muhjad.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Senat ULM ini bahkan siap pasangan badan membela Amalia.

"Apabila Kadisdikbud Kalsel menyentuh atau memecat ibu guru yang memviralkan perilaku dirinya yang diduga kurang sopan, kami bersama Komite Hukum Advokasi Guru siap membela," tegas Hadin.

Senada, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalsel, Hadi Rahman, juga memberikan dukungan terhadap keberanian guru tersebut.

"Saya ingin menghargai apa yang sudah dilakukan oleh Ibu Guru tersebut."

"Beliau berani untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, demi kepentingan dan kenyamanan bersama," ungkap Hadi Rahman saat dihubungi Banjarmasin Post, Rabu (2/9/2024).

Hadi menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk menjadi panutan atau role model dalam sikap, perkataan, dan perbuatan.

"Kepemimpinan adalah keteladanan. Termasuk bagi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus pejabat pemerintahan."

"Sebagai ASN, ada kewajiban untuk menjalankan fungsi sebagai pelayan publik dengan perilaku yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, dan kolaboratif," tambahnya.

Lebih lanjut, Hadi Rahman menyarankan agar evaluasi dilakukan terhadap dua hal.

Pertama, kepatutan dan komitmen pejabat terkait dalam menegakkan nilai-nilai dasar dan norma-norma yang berlaku.

"Kedua, tata tertib dan panduan dalam penyelenggaraan rapat internal pemerintahan agar tercipta kenyamanan bersama,” paparnya.

Hadi juga memastikan bahwa Ombudsman siap membantu jika ada korban lain yang mengalami hal serupa namun takut melapor. 

"Sepanjang konteksnya adalah penyelenggaraan pelayanan publik dan sesuai dengan kewenangan Ombudsman, kami siap membantu," pungkasnya.

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalsel, Hadi Rahman
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalsel, Hadi Rahman (via Banjarmasin Post)

Diketahui, kasus ini menjadi perhatian publik di Kalimantan Selatan.

Mengingat peran penting seorang pemimpin dalam menjaga etika dan profesionalisme di lingkungan kerja, terutama dalam sektor pendidikan.

Sebelumnya, Amalia mengungkap dugaan tindakan tak sopan yang mengarah ke Kepala Disdikbud Kalsel, Muhammadun.

Melalui akun Instagram @amaliawyn, ia menceritakan dugaan tindakan tidak sopan yang dilakukan Muhammadun saat menghadiri rapat koordinasi tim pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkup satuan SMK.

Pada video yang terdiri dari beberapa potongan tersebut, disebutkan Kadisdikbud Kalsel tidak menghargai jalannya rapat dengan melakukan tindakan yang dianggap tidak pantas dan tidak profesional. 

"Dari awal acara semua berjalan lancar, kemudian kami diimbau agar tidak bermain gadget saat Kadisbud Kalsel masuk.

Saya pikir beliau pasti berdedikasi tinggi terhadap jabatan, orang yang berwibawa.

Karena imbauan seperti itu maka saya orang yang suka disiplin seperti itu, dan tidak berbicara dan main hp," ucapnya di caption.

Setelah menerima tugas disiplin dan mengikuti arahan panitia, Kadisbud Kalsel datang menggunakan sandal berwarna kuning dan sambil menghisap rokok.

"Sungguh persepsi saya langsung berubah beliau masuk ballroom dengan sendal, kemudian dengan sebatang rokok, berjalan seperti orang bijaksana.

Seketika mood (perasaan) saya langsung berubah," ucapnya.

Menurutnya, melihat seorang pejabat tinggi provinsi dan mengemban jabatan kepala Kadisbud dengan persepsi yang penuh kehormatan dan sebagai contoh langsung kepada guru-guru, kini telah berubah.

"Setelah beliau duduk di meja atas, beliau turun ke meja bawah untuk berbincang dengan peserta, namun masih menyalakan rokok. Di situlah saya tegur dengan perlahan," tuturnya.

Amalia mengungkapkan saat menegur dengan cara halus, "Mohon maaf pa saya tidak tahan mencium asap rokok," katanya.

"Kemudian beliau mengusir saya dari ruangan usai menegur, padahal beliau lah yang keluar dari ruangan bukan saya," ucapnya.

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Muhammadun maupun Disdikbud Kalsel terkait tudingan dugaan perilaku tak sopan tersebut.

Baca juga: Tegur Kepala Dinas yang Merokok di Dalam Ruangan, Guru Amalia Tak Dipecat, Sosok Kadisdikbud Disorot

Banjarmasin Post sudah melakukan upaya konfirmasi langsung kepada Kepala Disdikbud Kalsel, Muhammadun pada Selasa (3/9/2024).

Namun pihaknya memberikan pengakuan yang tidak memuaskan.

Reporter mencoba mencari Muhammadun ke kantor Disdikbud Kalsel di Banjarbaru.

Namun beberapa pegawai di tempat tersebut menyatakan Muhammadun sedang di kantor Dinas Sosial Provinsi Kalsel.

Pasalnya Muhammadun juga menjabat sebagai pelaksana tugas Kepala Dinsos Kalsel.

Reporter juga mencari Muhammadun di kantor Dinsos Kalsel di Banjarmasin.

Akan tetapi pernyataan aneh justru dilontarkan sejumlah petugas yang ada di Dinsos Kalsel.

Mereka justru menyebut Muhammadun sedang berada di kantor Disdikbud Kalsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved