Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ngawi

Orang Tua di Ngawi Bongkar Makam Putrinya, Diduga Meninggal Tak Wajar, Isi Chat di Ponsel Jadi Bukti

Para anggota keluarga terus berusaha menenangkan Sinela (46), lantaran tak kuasa menahan air mata selama proses Ekshumasi berlangsung

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
Ibunda GPN Sinela (duduk paling kanan), tak kuasa menahan air mata saat proses Ekshumasi berlangsung, TPU Dusun Alas Pecah, Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi,Rabu (11/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Para anggota keluarga terus berusaha menenangkan Sinela (46), lantaran tak kuasa menahan air mata selama proses Ekshumasi berlangsung, Rabu (11/9/2024), pukul 09.00 WIB.

Sinela yang didampingi suaminya Bagus Handono (47), melihat langsung penggalian makam jenazah putri kandungnya inisial GPN (16),di TPU Dusun Alas Pecah, Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.

Pembongkaran sendiri dilakukan oleh Polres Madiun Kota secara tertutup.

Tak ketinggalan beberapa petugas dari Polres Ngawi, juga melakukan pengamanan TKP, hingga pemasangan garis police line

Beberapa jam kemudian, tim Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk dan Kediri, masuk ke lokasi kejadian, untuk melakukan pemeriksaan jasad.

Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan di Ponorogo Hingga Bongkar Makam Korban, Tersangka Kesal

Pemeriksaan selesai sekitar pukul 12.00 WIB.

Ayahanda Korban Bagus Handono menduga, jika putrinya yang merupakan seorang siswi kelas X, di SMA Taruna Madiun, meninggal karena tidak wajar pada Rabu (12/6/2024)

“Sebelum meninggal, pada Sabtu (8/6/2024) jam 10 malam anak saya sudah sakit. Tapi baru dikasih tahu kalau kena demam siangnya, dan sudah di IGD Sogaten,” ujar Bagus.

Sempat dibawa pulang ke Ngawi, kondisi anak keempat dari lima bersaudara tersebut semakin parah.

Baca juga: Pemuda di Ngawi Jambret Tas Guru hingga Jatuh dari Motor, Pelaku Ditangkap saat Bekerja

Sehingga GPN kembali dilarikan ke Rumah Sakit Geneng.

Namun karena fasilitas rumah sakit tersebut yang kurang memadai, korban akhirnya dirujuk ke RSUD Widodo Ngawi,hingga dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan.

“Pasca meninggal, Saya coba konfirmasi pihak sekolah, dan hasilnya tidak mengakui ada pemukulan. Saya juga minta jadwal kegiatan sebelum anak saya masuk ke rumah sakit,” ungkapnya.

Tak puas dengan konfirmasi pihak sekolah, Bagus melaporkan kejadian tersebut ke Polres Madiun Kota.

Baca juga: Hasil Operasi Kantor Imigrasi Madiun, Temukan TKA di Ngawi Diduga Langgar Izin Tinggal

Namun laporan saat itu sempat dicabut.

“Sehari setelah anak saya wafat, pihak sekolah dan Polres Madiun Kota datang konfirmasi masalah ini. Lalu dari Rumah Sakit Widodo memberi tahu, bahwa meninggal akibat pembengkakan paru paru cairan, lalu naik ke kepala,” jelasnya.

Tiga bulan setelah kejadian tersebut, orang tua korban menemukan sejumlah bukti percakapan di smartphone, maupun buku harian milik korban, yang mengarah ke indikasi kekerasan.

“Bukti bukti itu kemudian membuat kami membatalkan laporan yang sudah dicabut. Sehingga kami melaporkan persoalan ini kembali,” tuturnya.

Baca juga: Sosok Pak Lurah yang Ngotot Bongkar Makam di Jember, Warga Tak Tega saat Gali: Tanahnya Dia Jual

Disisi lain, ia juga mengaku menggali keterangan dari teman teman korban, melalui penuturan kakak kandungnya yang masih satu sekolah.

“Akhirnya saya kembali melapor ke Polres Madiun Kota. Dari situ diproses, kami serahkan semua bukti dan kronologi terus dikembangkan oleh petugas, sampai akhirnya dilakukan Ekshumasi,” terangnya.

“Sempat mengirim surat aduan ke semua instansi termasuk ke Kemenristekdikti. Harapan kami semoga hukum ditegakkan seadil adilnya,” tutup Bagus.

Di tempat yang sama Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, AKP Sujarno, menegaskan, tujuan dilaksanakan Ekshumasi untuk memberikan kepastian hukum.

Baca juga: Ribuan Warga di Ngawi Bermasalah dengan Penglihatan, Ratusan Orang di Antaranya Derita Glaukoma

“Alhamdulillah berjalan lancar tidak ada kendala. Pemeriksaan mengambil semua hal yang dibutuhkan oleh ahli. Hasil pemeriksaan ditunggu saja, saat ini masih diteliti oleh tim ahli,” tandas AKP Sujarno.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved