Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Pemkot Antisipasi Kelangkaan Bahan Pokok Jelang Masa Kampanye Pilkada Malang 2024

Pemerintah Kota Malang melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi kelangkaan kebutuhan pokok jelang pelaksanaan kampanye Pilkada Malang 2024.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Benni Indo
Pedagang di Pasar Oro-oro Dowo Malang yang menjual sejumlah kebutuhan pokok, Kamis (19/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang mengantisipasi kelangkaan kebutuhan pokok jelang pelaksanaan kampanye Pilkada Malang 2024.

Jangan sampai ada pembelian borongan yang mengakibatkan kelangkaan bahan.

Seperti yang terjadi pada Pilpres dan Pileg 2024 lalu, sejumlah pihak membeli bahan pokok dalam jumlah banyak. Kemudian digunakan untuk bahan kampanye.

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan mengatakan, potensi serupa bisa saja terjadi pada Pilkada Malang 2024.

Ia mengatakan, Pemkot Malang akan melakukan langkah strategis untuk stabilisasi harga dan pasokan. Ia juga memastikan, monitoring akan dilakukan ketat.

"Diperlukan langkah strategis serta memperkuat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah," terang Iwan, Kamis (19/9/2024).

Dampak dari kelangkaan bahan pokok adalah kenaikan harga.

Saat ini, inflasi yang terjadi di Kota Malang berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Malang terbilang stabil dan terjangkau di angka 1,88 persen pada Agustus 2024.

Angka itu merupakan inflasi year on year (y-o-y) di Kota Malang dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,14.

Iwan optimistis inflasi di Kota Malang bakal terkendali dengan upaya memastikan stok, keterjangkauan harga dan intervensi operasi pasar. Sejauh ini masih belum ada laporan yang masuk mengenai gejolak harga atau kelangkaan bahan. 

Iwan juga mengajak masyarakat Kota Malang menjaga kondusivitas jelang kampanye dan pencoblosan.

Pilkada Malang 2024 harus betul-betul menjadi pesta bagi masyarakat.

Dirinya juga menegaskan agar ASN menjaga netralitas dan tetap bekerja profesional melayani masyarakat.

Baca juga: Tekan Kenaikan Harga Bahan Pokok, Pemkot Malang Gelar Operasi Pasar, Tersedia 1.000 Sak Beras SPHP

Di tempat terpisah, pedagang di Pasar Oro-oro Dowo Malang, Supriyono mengatakan, beras yang ia jual masih stabil.

Pengalamannya pada Pilpres dan Pileg 2024 lalu, tidak menunjukan adanya pembelian dalam jumlah besar.

Sekalipun ia juga tidak yakin kalau ada orang yang beli untuk keperluan kampanye.

"Saya juga tidak tahu, ya. Kalau ada orang datang dan beli ya saya layani. Sejauh ini masih stabil kondisinya. Baik harga atau pasokan," paparnya.

Ia mengatakan, daya beli beras masih stabil dengan ketersediaan pangan pokok melimpah. Harganya pun normal dengan tren pembelian pada beras SPHP Bulog.

"Harga beras medium rata-rata Rp 72.000 per 5 kg, untuk beras premium Rp 75.000 sampai Rp 78.000 per 5 kg. Hari ini terjual sekitar 500 kg," tuturnya.

Pedagang lainnya di Pasar Oro-oro Dowo Malang, Citra mengatakan, kebiasaan memborong bahan sembako untuk kampanye tidak terlihat di dalam pasar.

Ketika dalam masa pemilu, yang justru sering terjadi adalah para kandidat sering datang ke pasar untuk kampanye.

"Yang pileg dulu itu ada mbak Kris Dayanti datang ke sini," ujarnya.

Citra berharap, para kandidat tidak menjadikan pedagang sebagai objek semata.

Para pedagang perlu dilibatkan aktif untuk merealisasikan program yang mendukung usaha dan kesejateraan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved