Berita Viral
Warga Panik Kumandangkan Azan saat Hujan Es, Ukurannya Sebesar Kelereng: Seperti Suara Melempar Batu
Hujan es di antaranya terjadi di wilayah pesisir Waduk Jatigede, tepatnya di Desa Taruna Jaya, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa turunnya hujan es membuat warga panik.
Hujan es di antaranya terjadi di wilayah pesisir Waduk Jatigede, tepatnya di Desa Taruna Jaya, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Tepatnya pada Selasa (24/9/2024) siang dari pukul 11.56 WIB.
Video butiran es yang menghujani wilayah pesisir Waduk Jatigede ini pun viral di media sosial.
Warga setempat yang merekam video tersebut Andrie Nurhadi (36) mengatakan, hujan es baru kali ini terjadi di wilayahnya.
Hujan es yang terjadi tersebut disertai angin kencang.
"Awalnya, dari dalam rumah kami mendengar seperti ada suara yang melempar batu, tapi pas dilihat keluar rumah saya menemukan sudah banyak es sebesar kelereng di halaman rumah," ujar Andrie kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Selasa siang, melansir dari Kompas.com.
Andrie menuturkan, ia dan warga lainnya saling bersahutan dan berteriak mengatakan hujan es.
"Hujan es, hujan es. Azan, azan. Semuanya lumayan panik karena anginnya juga kencang, bikin khawatir karena ini pertama kalinya kami mengalami hujan es," tutur Andrie.
Baca juga: Penumpang Teriak Dengar Hujan Es Hantam Pesawat Selama 1 Menit hingga Berlubang, Ponsel Beterbangan
Andrie menyebutkan, hujan es disertai angin kencang tersebut berlangsung hingga 10 menit.
"Iya sekitar 10 menit, setelah ada yang adzan, hujan mulai mereda," sebut Andrie.
Baca juga: 39 Rumah Rusak akibat Hujan Es dan Angin Kencang di Sidoarjo
Andrie dan warga lainnya berharap, fenomena hujan es ini bukan menjadi pertanda buruk.
"Iya mudah-mudah bukan pertanda buruk," kata Andrie.
Penyebab Hujan Es
Fenomena hujan es adalah presipitasi dalam bentuk es dalam berbagai ukuran dan bentuk yang tidak beraturan.
Ukuran es yang jatuh bisa 5 sampai 50 milimeter.
Hujan es ini berpotensi membahayakan dan merusak jika terjadi dalam skala besar, contohnya menyebabkan kerusakan pada atap rumah.
Walaupun begitu, fenomena hujan es ternyata merupakan hal yang biasa terjadi, khususnya di wilayah tropis.
Hujan es umumnya terjadi pada musim peralihan yang disertai dengan hujan lebah, petir, dan angin kencang.
Dalam istilah meteorologi, hujan es disebut juga dengan hail. Hujan es dihasilkan oleh awan kumulonimbus dan hanya terjadi dalam waktu singkat, yaitu kurang dari 1 jam.
Baca juga: Lamongan Diguyur Hujan Es, Ukurannya Sebesar Kuku, Warga Girang Punguti Butiran yang Berjatuhan
Melansir dari Kompas.com, hujan es terjadi akibat terbentuknya awan kumulonimbus yang menjulang tinggi ke angkasa hingga ketinggian lebih dari 9.000 meter.
Suhu di bagian puncak awan tersebut bisa mencapai -60 derajat Celsius sehingga uap air akan membentuk kristal-kristal es.
Jika awal cukup tinggi dan suhu Bumi lebih panas, es tersebut akan turun sebagai hujan air biasa.
Namun, jika ketinggian awan lebih dekat ke Bumi, maka kristal es tersebut akan jatuh sebagai hujan es.
Semakin besar dan tinggi awan yang terbentuk, maka semakin besar pula es yang mungkin terbentuk.
Diameter hujan es terbesar yang pernah tercatat adalah 20,3 sentimeter dan berat 1 kilogram yang terjadi di Dakota Selatan, Amerika Serikat.
Hujan es bisa merusak dan berbahaya bagi manusia karena bongkahan es tersebut jatuh dengan kecepatan tinggi yang dipengaruhi gaya gravitasi. Hujan es jatuh dengan kecepatan 170 kilometer per jam.
Pernah Terjadi di Lamongan
Fenomena hujan es awal musim hujan pernah terjadi di Lamongan.
Kejadian ini banyak diabadikan dalam video amatir yang berseliweran di media sosial.
Dalam video yang beredar tersebut, terlihat seseorang memunguti butiran es jatuh ke tanah. Disebut, fenomena hujan es ini terjadi di Desa Jirkan, Desa Menongo Kecamatan Sukodadi.
Hujan es rata-rata sebesar kuku orang dewasa. Siang tadi hujan deras disertai angin kencang sempat mengguyur pada Kamis, (30/11/2023).
"Tul, di beberapa desa di Kecamatan Sukodadi ada yang hujan es," kata Nardi salah seorang warga Kecamatan Sukodadi kepada Tribun Jatim Network, Kamis (30/11/2023).
Beberapa desa lainnya yang ada di Kecamatan Sukodadi dikabarkan juga mengalami hal yang sama, yaitu fenomena hujan es tersebut.
Beberapa desa tersebut diantaranya adalah Desa Jirkan, Desa Talun, Desa Menongo dan Desa Pajangan.
Selain fenomena hujan es, hujan deras disertai angin kencang juga terjadi di beberapa daerah lain di Lamongan.
Di Dusun Patihan, Desa Sukorejo, Kecamatan Turi pohon asam yang berada di tepi jalan antar kecamatan tumbang akibat diterjang hujan disertai angin kencang.
Tumbangnya pohon tersebut ke arah jalan raya. Pohon tumbang di Dusun Patihan karena hujan deras disertai angin kencang.
Warga Jalak Patihan, Yusuf Fadli menyebut, tidak ada korban jiwa saat pohon asam di tepi jalan tersebut tumbang.
Meski sempat menghalangi kendaraan yang akan melintas, namun saat ini pohon tersebut telah berhasil dievakuasi.
Warga gotong royong membersihkan pohon yang tumbang dan langsung dievakuasi. Jalan sudah tidak ada lagi hambatan.
"Beres," tandas Yusuf yang juga Kasun Jalak Kecamatan Turi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kabupaten Sumedang
Jawa Barat
hujan es
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Dulu Jokowi Ngotot Meski Diingatkan Ignasius Jonan, Kini Purbaya Enggan Bayar Utang Kereta Whoosh |
![]() |
---|
Siasat Licik Manajer Santai Tilap Uang Perusahaan Rp 660 Juta Demi Hedon, Modus Dikuak |
![]() |
---|
Pilu Adi Tak Kuat Makam Istrinya Dibongkar, Anti Tewas usai Ngamar Bareng Pria Lain: Teringat |
![]() |
---|
Sisi Lain Kepsek SMAN 1 Cimarga Diungkap Guru, Emosi Mudah Meledak hingga Sudah 3 Tahun Menjabat |
![]() |
---|
Alasan Petugas Nyamar Jadi OB Demi Antar Somasi ke Rumah Ari yang Tutup Jalan Umum, Diterima Istri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.