Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Meski Usianya 80, Abah Yudin Masih Kuat Jualan Keripik Gendar Sehari Dapat Rp75 Ribu, Pengin Pensiun

Meski begitu, kakek renta penjual keripik gendar mentah ini masih bisa bersyukur.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/wali_umat
Kisah Abah Yudin kakek penjual keripik gendar berusia 80 tahun 

"Yuk kita larisi dagangan saudara kita terutama pedagang lansia,,kadang heran giliran gratis pada Dateng hampiri,tp beli padahal ga seberapa pada berat," tulis beragam komentar netizen.

Sebelumnya kisah haru anak gadis jualan keripik viral setelah dibagikan akun konten kreator @abunbarbar.

Belakangan kisahnya kembali viral usai dibagikan ulang akun IG @ohmeygatt, Sabtu (28/9/2024).

Alasan anak gadis tersebut jualan keripik itu pun membuat netizen tertampar.

Dalam video tersebut, mulanya sang konten kreator tak sengaja bertemu bocah perempuan jualan keripik hingga malam hari.

Penasaran tentang bocah perempuan yang gigih jualan sejak dini, akhirnya sang konten kreator mengajaknya makan gratis bersamanya.

"Kakak mau traktir makan, mau beli (dagangan) mu semua," ucap sang konten kreator.

Sembari membawa dagangannya, tampak anak bocah perempuan yang diduga masih duduk di bangku SD tersebut masih malu-malu.

Saat ditraktir, anak tersebut mulanya menolak, ia justru meminta untuk dibungkus saja.

"Bungkus aja," ucap si anak gadis sembari malu.

Mendapati hal itu, konten kreator itu pun heran alasan anak gadis tersebut ingin membungkus makanannya.

Ternyata ia ingin membungkus makanannya karena juga ingin berbagi dengan adiknya di rumah.

Mendengar alasan tersebut, sontak sang konten kreator terenyuh dengan sikap si anak gadis.

Diketahui bocah perempuan jualan keripik tersebut bernama Zahra.

Usianya masih 12 tahun, namun ia sudah terbiasa giat berjualan sepulang sekolah.

Kisah gadis penjual kerupuk bernama Zahra menjadi sorotan
Kisah gadis penjual keripik bernama Zahra menjadi sorotan (Instagram/ohmeygatt)

Ia menjual keripiknya seharga Rp10 ribu per bungkus.

Di saat teman-temannya bebas bermain, Zahra memilih berjualan.

Zahra mengaku, dirinya jualan keripik untuk membantu ibunya mencari nafkah.

"Bantu mama," ucap Zahra dengan sopan.

Diketahui, sehari-hari kedua orang tua Zahra bekerja sebagai serabutan.

"Kadang mama nyuci, gosok di rumah orang, bapak kadang jual sabun," ujarnya.

Mendengar latar belakang orang tua Zahra, konten kreator masih penasaran alasan anak SD tersebut mau jualan mencari uang.

Menurutnya, anak seusia Zahra seharusnya hanya fokus untuk belajar.

"Kenapa kamu mau jualan cari duit? Supaya apa? Kan adek tugasnya sekolah," tanya sang konten kreator.

Mendapati pertanyaan itu, Zahra memberikan jawaban bijak.

Zahra beralasan jualan untuk membantu orang tua.

Selain itu ia memilih jualan dari kecil agar kelak di masa depan dirinya sudah terbiasa.

"Bantu mama, terus biar dari kecil kita udah terbiasa gitu hidup susah."

"Jadi besarnya enggak terlalu panik gitu," ungkap Zahra bijak.

Zahra pun mengaku, dirinya tak malu jualan meski teman-temannya asyik bermain.

Ia mengaku, selama menjalani profesinya, dirinya tak pernah diejek teman-temannya.

Lebih lanjut Zahra tak hanya ditraktir makanan, ia juga mendapat hadiah dari konten kreator.

Sang konten kreator menanyakan hal yang ingin Zahra beli tapi belum bisa dicapai.

Lantas Zahra mengungkapkan keinginan terpendamnya yang ingin memiliki handphone.

Dengan kondisi ekonomi yang hanya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, Zahra tak bisa membeli HP seperti teman-temannya.

Zahra mengaku dirinya hanya memegang handphone milik temannya saja.

Tanpa berpikir panjang, konten kreator akhirnya langsung mengajak Zahra ke gerai handphone.

Setelah dibelikan handphone, betapa raut wajah Zahra semringah.

Tak lupa saat mendapatkan hadiah handphone tersebut, Zahra langsung sujud syukur.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved