Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Sudah Transfer Rp250 Ribu untuk Berobat, Warga Heran Tak Ada Ida Dayak di Tulungagung: untuk Antrean

Warga Tulungagung menjadi korban penipuan terkait informasi pengobatan alternatif Ida Dayak. Ada yang sudah transfer Rp 250 ribu.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Facebook/Ida Andriyani
Sudah Transfer Rp250 Ribu untuk Berobat, Warga Heran Tak Ada Ida Dayak di Tulungagung: untuk Antrean 

Dalam unggahan tersebut disebutkan jika pengobatan Ida Dayak akan membuka praktek di Gedung Shima, Kabupaten Jepara, pada 21 sampai 22 Oktober 2024.

Terkait viralnya kabar tersebut, Sekda Jepara, Edy Sujatmiko memberi klarifikasi.

Ia mengatakan bahwa tidak ada pihak mana pun yang akan menggunakan Gedung Shima atau yang dikenal dengan Gedung Serbaguna pada tanggal yang dimaksud.

Baca juga: Lama Tak Ada Kabar, Ida Dayak Difitnah & Jadi Korban Meme Berbau SARA, Polisi Tangkap Pelaku

Sekda tersebut kemudian meminta masyarakat untuk berhati-hati.

Apalagi sampai spesifik menyebut digunakan untuk aktivitas pengobatan.

"Hati-hati penipuan. Karena dalam poster digital yang beredar, calon pasien harus melakukan transfer biaya pendaftaran terlebih dahulu hingga Rp350 ribu."

"Padahal tidak ada satu pun pihak yang akan menggunakan Gedung Shima untuk acara tersebut," kata Edy Sujatmiko pada Minggu (29/9/2024), dilansir dari Tribun Solo.

Apalagi sudah dia pastikan tidak ada kegiatan tersebut di Gedung Shima pada tanggal sesuai yang dipublikasikan.

Pasalnya belakangan ini sering terjadi penipuan dengan modus seperti tersebut.

Yakni adanya pengobatan Ida Dayak, namun disuruh membayar, padahal selama ini acara tersebut gratis.

Baca juga: Nasib Wanita Protes ke Ida Dayak karena Tangan Tak Sembuh, Diminta Tak Berharap: Hanya Manusia Biasa

Tidak adanya pihak yang mengajukan pemakaian Gedung Shima untuk kegiatan itu juga dipastikan Kepala Bagian Umum Setda Jepara Anjar Jambore Widodo.

"Sampai saat ini belum ada surat masuk, baik lewat Srikandi ataupun aplikasi Apikra. Tidak ada yang koordinasi dengan kami di Bagian Umum," ucap Anjar.

Bahkan dia sampai membuat laporan khusus ke Pj Bupati Edy Supriyanta.

"Pak Pj Bupati pun berpesan agar tidak ada yang tertipu, karena sudah beberapa kali ada kejadian penipuan dengan modus itu di luar Jepara," ungkapnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved