Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Digaji Rp 1,2 Juta, Guru yang Hukum Siswa Squat Jump 100 Kali hingga Meninggal Kini Tak Lagi Ngajar

Sosok SWH, guru yang hukum siswa squat jump 100 kali hingga meninggal dunia kini jadi sorotan. Kini ia tak lagi mengajar karena dinonaktifkan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST - YouTube Kompas TV
Digaji Rp 1,2 Juta, Guru yang Hukum Siswa Squat Jump 100 Kali hingga Meninggal Kini Tak Lagi Ngajar 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok SWH, guru yang hukum siswa squat jump 100 kali hingga meninggal dunia kini jadi sorotan.

Kini, guru honorer di SMP Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang itu telah dinonaktifkan.

Terungkap pula gaji dan kondisinya kini.

Lantas, apakah ia akan menjadi tersangka?

Diberitakan sebelumnya, Rindu Syahputra Sinaga atau RSS (14), meninggal dunia usai sakit setelah diberi hukuman 100 kali squat jump oleh SWH.

SWH memberi hukuman karena RSS tak mengerjakan tugas.

SWH kini terpukul dan merasa bersalah setelah RSS meninggal dunia.

"Saat ini kondisi guru itu lagi down. Dia merasa bersalah dan terpukul lah karena dia tak menyangka sampai seperti ini," kata Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Muriadi, dalam keterangannya dikutip dari TribunMedan, Selasa (1/10/2024).

Baca juga: Klarifikasi Kepsek soal Siswa Tewas usai Dihukum Guru Squat Jump 100 Kali, Ngaku Kecolongan: Nasib

SWH telah menuliskan surat terkait kronologi pemberian hukuman kepada RSS. 

Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (19/8/2024), ketika enam siswa tidak mengerjakan tugas.

SWH bertanya kepada para siswa tentang hukuman yang mereka inginkan, dan mereka menjawab squat jump.

SW kemudian meminta siswa yang dihukum melakukan squat jump sebanyak 100 kali, dengan catatan boleh berhenti sejenak jika merasa lelah.

Namun, setelah pulang ke rumah, RSS merasakan sakit di kedua kakinya.

Keesokan harinya, RSS mengalami demam tinggi dan akhirnya dirawat di Rumah Sakit Sembiring, Deli Tua, Deli Serdang, kemudian meninggal pada Kamis (26/9/2024).

Baca juga: Sosok Siswa SMP Tewas Diduga Akibat Dihukum Squat Jump Guru, Sang Ibu Ungkap Pesan Terakhir Anaknya

SW merupakan guru honorer yang mengajar pendidikan agama Kristen sejak Januari 2024.

SW menggantikan guru sebelumnya yang mengajar mata pelajaran tersebut telah pensiun.

Saat ini, SW telah dinonaktifkan dari proses mengajar.

Selama menjadi guru, SWH hanya bergaji Rp 1.260.000 perbulan.

Hal ini diungkap oleh salah satu guru yang namanya tidak ingin disebutkan. 

"Di sini per jam Rp 35 ribu. Dia (WHS) masuk 12 kelas dari kelas VII sampai IX. Satu minggu 3 jam untuk satu kelas. Itulah kalau dihitung segitulah (Rp 1.260.000)," ucap salah satu guru. 


Pihak sekolah mencatat kalau WHS baru sekitar 1 tahun 4 bulan mengajar di SMP Negeri 1 STM Hilir.

Ia menggantikan posisi guru PNS yang pensiun. 

"Bulan 6 tahun 2023 lah dia masuk ke sekolah ini. Nggak banyak cerita dia kalau di sekolah ini. Ya biasa saja," kata Darwin salah satu guru Bahasa Inggris. 

Saat ini pihak kepolisian pun masih terus menyelidiki kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oleh SWH.

Sejumlah saksi sudah diperiksa mulai dari rekan korban hingga pihak sekolah. Untuk menceri tahu penyebab kematian polisi juga sudah membongkar makam korban. 

Hal ini untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian korban.

Pihak keluarga masih belum menerima kematian korban.

Kepada awak media mereka masih menuntut keadilan atas kematian korban.

Baca juga: Sosok Guru Beri Hukuman Squat Jump 100x hingga Siswa Meninggal, Kini Dinonaktifkan Dinas Pendidikan

Terbaru, tim gabungan dari RS Bhayangkara TK II Medan, Polda Sumut dan Polresta Deliserdang juga melakukan ekshumasi atau bongkar kuburan RSS.

Ekshumasi dilakukan guna mencari penyebab pasti kematian siswa tersebut.

Pantauan di lokasi, makam RSS sudah ditutup menggunakan teratak dan tenda.

Lokasi pemakaman juga dipasangi garis Polisi sebagai pembatas antara petugas dengan warga.

Sementara di luar, warga turut berdatangan untuk menyaksikan pembongkaran makam Rindu Syahputra Sinaga.

Hadir juga Yuliana Padang, ibu dari Rindu Syahputra Sinaga. Ia terlihat memakai kain sarung, kerudung dan jaket berwarna hitam duduk di kursi plastik. Dia tak banyak bicara, hanya duduk termenung bersama anggota keluarganya yang lainnya.

Baca juga: Ginjal Siswa SMP Rusak karena Dihukum Guru Squat Jump 200 Kali, Pingsan saat Lari, Si Guru Dipecat

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang Kompol Rizki Akbar dalam sambutannya sebelum ekshumasi meminta izin terlebih dahulu kepada pihak keluarga. Ia menyebut makam akan digali dahulu, baru jenazah dikeluarkan.

"Pada hari ini kita akan melaksanakan ekshumasi terhadap jenazah almarhum Rindu Syahputra Sinaga, dimana almarhum sudah dimakamkan kurang lebih 3 hari. Kita akan menggali makam, lalu mengeluarkan jenazah,"kata Kasat Reskrim Polresta Deliserdang Kompol Rizki Akbar, Selasa (1/10/2024).

Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar sebelumnya juga mengatakan, akan memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga, pihak sekolah, dan SWH.

Polisi telah menerbitkan laporan model A untuk menyelidiki kasus ini.

Laporan model A merupakan laporan yang dibuat oleh petugas kepolisian.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved