Berita Viral
Kakinya Lumpuh, Mbah Puji Berjuang Jualan Kerupuk Sambil Merangkak, Dapat Rp10 Ribu Per Hari
Dengan keterbatasan fisik, Mbah Puji jualan kerupuk karena dirinya sebatang kara dan tinggal di sebuah gubuk.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Jualan kerupuk sambil merangkak karena kakinya lumpuh, kisah kakek bernama Mbah Puji viral di media sosial.
Di usianya yang senja, Mbah Puji jualan kerupuk karena dirinya sebatang kara dan tinggal di sebuah gubuk.
Perjuangannya viral setelah diunggah akun Instagram @gerakmenebarkebaikan, Minggu (29/9/2024).
Baca juga: Meski Usianya 80, Abah Yudin Masih Kuat Jualan Keripik Gendar Sehari Dapat Rp75 Ribu, Pengin Pensiun
"Kaki lumpuh dan mati rasa sejak kecil, Kakek Puji berjualan Kerupuk Sambil Merangkak," tulis pengunggah, Senin (30/9/2024).
Dalam video yang diunggah, Mbah Puji terlihat tengah beristirahat.
Namun tempat istirahat sekaligus untuk tidurnya tersebut begitu tidak layak.
Mbah Puji tidur dengan alas kardus seadanya.
Kondisi kaki Mbah Puji pun memilukan, kedua kakinya tampak bengkok.
Di gubuk yang sudah tidak layak, Mbah Puji hanya tinggal sendiri.
Ia kini hidup sebatang kara.
Meski kondisinya memprihatinkan, Mbah Puji disebut tidak pernah mengeluh.
"Inilah kisah haru Mbah Puji, hidup sebatang kara di dalam gubuk kecil beralaskan tanah, dengan keterbatasan fisik.
Mbah Puji tak pernah sedikitpun mengeluh dan menuntut kepada sang pencipta.
Bagi Mbah Puji apa yang ia alami saat ini merupakan hadiah terindah dari tuhan untuk dirinya," lanjut pengunggah.

Di tengah keterbatasan fisik, Mbah Puji tetap berjualan kerupuk di pinggir jalan.
Kerupuk yang dijualnya diambil dari pemasok di dekat rumahnya.
Namun keuntungan yang didapatnya hanya Rp10.000 per hari, itupun jika kerupuknya habis.
"Setiap hari, Mbah Puji beradu Nasib, di terpa panas juga hujan berjualan kerupuk di pinggir jalan demi mendapatkan sesuap nasi.
Kerupuk yang ia jual pun bukan ia buat sendiri, melainkan dari pemasok yang berada di dekat rumahnya.
Keuntungan yang di dapat Mbah Puji hanyalah 10 ribu perhari, itupun jika kerupuknya habis," sambungnya.
Baca juga: Tiap Malam Zahra Jualan Kerupuk Rp10 Ribu Demi Bantu Orang Tua, Tak Malu: Sudah Terbiasa Hidup Susah
Dari kejauhan, Mbah Puji terlihat seperti orang berjualan yang duduk di tanah.
Namun saat didekati, ternyata ia berjualan sambil merangkap dengan kerupuk yang tergantung di lehernya.
Tangannya kerap kali terluka karena tergores aspal atau bebatuan karena dijadikan tumpuan saat ia berjalan.
Yang memilukan, ia terkadang terserempet motor atau mobil yang melintas.
"Ya enggak apa-apa mungkin mereka enggak kelihatan, mau gimana lagi, kan saya jualannya di bawah."
"Enggak heran kalau mereka enggak lihat saya," ujar Mbah Puji sambil tersenyum.
Meski hidup dengan kondisi keterbatasan fisik, Mbah Puji masih tetap berbagi kepada sesama.
"Tetapi Di balik keadaanya yang sulit, Mbah Puji juga sering berbagi dengan anak anak pengamen di jalan, memberi air minum atau sekedar kerupuk dagangannya," pungkas pengunggah.
Unggahan itu pun langsung menuai beragam respons dari netizen.
@wec Semoga pemerintah bisa bangun Griya Lansia di setiap kota, sehingga orang2 macam beliau yg sebatang kara bisa hidup layak
@n.s*** Bawa ke griya lansia malang aja kak ???? biar kakeknya ada yg urus ngga sendirian lagi
@ptr*** Ini RT RW dan warga setempatnya gaada yg peduli? Miris bgt ya Allah
Kisah serupa juga dialami Abah Yudin yang tetap semangat mencari nafkah jualan keripik gendar mentah di usia 80 tahun.
Kisah kakek penjual keripik gendar ini viral usai dibagikan konten kreator @adiefwafi, dikutip Senin (30/9/2024).
Dalam unggahan akun konten kreator tersebut, tampak seorang kakek renta sedang berjualan keripik.
Tampak kakek tersebut memikul dua keresek besar berisi dagangannya sembari berjalan kaki di pinggir jalan raya.
Saat dihampiri, ternyata kakek yang bernama Abah Yudin (80) ini jualan keripik gendar mentah.
Sang konten kreator pun merangkul Abah Yudin agar menepi sejenak sembari mengobrol dengannya.
"Perjalanan Pulang ke Jakarta terlihat ada seorang Bapak Sedang Manggul Daganganya. Langsung cari tempat yg enak dan aman untuk ngobrol," tulisnya.
Sang konten kreator rupanya berniat untuk memborong dagangan Abah Yudin.
Sontak raut wajah lelah Abah Yudin seketika berubah menjadi semringah.
Pengunggah tersebut kaget saat merasakan beban dagangan Abah Yudin tersebut ternyata cukup berat.
Hal itu lantaran keripik gendar yang dijual Abah masih mentah, sehingga berbobot lumayan.
Diceritakan, Abah Yudin menjual keripik gendar seharga Rp10.000 per bungkusnya.
Keuntungan Abah Yudin bisa mengantongi Rp2.500 per bungkus.
Biasanya, Abah Yudin membawa keripik gendar 25-30 pcs setiap harinya.

Jika habis semua, Abah Yudin membawa uang Rp 300.000 (kotor).
Namun hanya Rp75.000 uang yang hanya bisa ke masuk kantong pribadi Abah Yudin.
Penghasilan Abah Yudin pun tak menentu.
Kadang setiap hari hanya laku 10 bungkus keripik gendar saja.
Meski begitu, kakek renta penjual keripik gendar ini masih bisa bersyukur.
Paling tidak penghasilannya yang tak seberapa masih bisa membuatnya makan untuk bertahan hidup.
"Alhamdulillah, lumayan untuk makan hari ini ketutup," ucap Abah Yudin.
Meski penghasilannya tak menentu, Abah Yudin tetap gigih mencari nafkah.
Ia pulang pergi berkeliling setiap harinya menempuh jarak 40 km dari pagi hingga petang.
Ada yang menarik, ternyata Abah Yudin sudah berjualan saat usianya 11 tahun.
Ia mengaku sudah berdagang dari tahun 1951 hingga sekarang.
Artinya, sudah sekitar 73 tahun Abah Yudin menekuni usahanya tersebut dengan berjualan.
Seolah sudah terbiasa, tak heran fisik Abah Yudin tampak masih bugar meski usianya sudah 80 tahun.
Meski begitu, tetap saja kelelahan tetap dirasakannya karena usianya sudah uzur.

Biasanya Abah Yudin juga berjualan dibantu istrinya yang memiliki usia yang sama.
Abah Yudin sendiri sudah berniat untuk berhenti jualan di usia 80 tahun.
Namun apalah daya, ia tetap membutuhkan penghasilan untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya.
Jika memungkinkan, ia pun berkeinginan untuk jualan di dekat rumahnya saja agar tak perlu lagi jalan kaki menempuh perjalanannya cukup jauh.
"Cita2 abah pengen selesai jualan di usia 80 tahun , jika memang masih mau jualan tapi di dekat2 rumah aja gausah keliling," ungkap sang konten kreator.
Mendapati kisah pilu perjuangan Abah Yudin tersebut, sang konten kreator terenyuh.
Ia memborong keripik gendar Abah Yudin hingga habis.
"Lgsg kita hitung berapa jumlah kripik gendarnya Abah ada 26 plastik , harganya Rp 260 ribu rupiah," ujar sang konten kreator.
Meski diborong, konten kreator tersebut membagikan semua keripik gendar ke warga sekitarnya.
Selebihnya dibawa Abah pulang untuk jualan keesokan harinya.
Konten kreator juga membuka donasi untuk membantu perekonomian Abah Yudin.
Kini video kisah pilu perjuangan Abah Yudin kakek 80 tahun penjual keripik gendar tersebut viral dan menyita perhatian netizen.
"makasih bnyk bang.."
"Liat gini aja aku mataku basah"
"Semoga selalu dalam lindungan Allah swt bapak syang"
"Berbagi itu indah selalu menghasilkan senyum kebahagiaan,terima kasih orang baik "
"Terimakasih orang baik mau berbagi rezeky nya dngn abah...sht2 kalian..smga sllu berlimpah rezeky"
"Yuk kita larisi dagangan saudara kita terutama pedagang lansia,,kadang heran giliran gratis pada Dateng hampiri,tp beli padahal ga seberapa pada berat," tulis beragam komentar netizen.
Renang Demi Pasien, Bidan Dona Bikin Prabowo Kucurkan Rp 26,5 M, Bupati Diminta Cepat Kerja |
![]() |
---|
Sosok dr Syahpri yang Dipaksa Lepas Masker Oleh Keluarga Pasien VIP, Spesialis Ginjal RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Pulang Jualan dari Demo Pati, Pedagang Asongan Meninggal usai Tabrak Truk Parkir |
![]() |
---|
Sosok Dharma Oratmangun Ketua LMKN yang Sebut Suara Kicauan Burung Tetap Dipungut Royalti |
![]() |
---|
4 Fakta Hidup Adi Kusuma, Sarjana Teknik Industri Jadi Pemulung, Pernah Kerja Bisnis Analis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.