Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

Dinilai Lamban, Rehabilitasi Jembatan Rejoso di Jombang Dikeluhkan Warga, Dinas PUPR Buka Suara

Warga sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang keluhkan proyek rehabilitasi jembatan yang menghubungkan dua kecamatan.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
Proyek Rehabilitasi Jembatan Ruas Tambar dan Rejoso Jombang yang Masih dalam Proses Pengerjaan, Jumat (4/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Netwotk, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Warga sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang keluhkan proyek rehabilitasi jembatan yang menghubungkan dua kecamatan.

Proyek rehabilitasi jembatan ruas Rejoso-Tambar itu dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, warga menilai pengerjaan proyek begitu lama hingga membuat akses aktivitas warga terganggu.

Tak hanya itu, warga juga menilai para pekerja pengerjaan proyek tersebut hanya ada beberapa, yang dinilai warga menjadi penyebab lamanya proyek dikerjakan.

Menurut warga, Ali (39) warga Dusun Belut, Desa Ngumpul, mengatakan adanya pengerjaan proyek ini dinilainya bagus. Namun, karena pengerjaan terlalu lama akses utama warga beraktivitas jadi terganggu.

"Pekerjaan lambat dan dikerjakan beberapa orang saja, padahal ini akses utama yang menghubungkan antara Rejoso Peterongan dan Rejoso Jogoroto," ucapnya pada Jumat (4/10/2024).

Baca juga: 3.900 Kotak Suara untuk Pilkada Jombang 2024 di Gudang Penyimpanan KPU Mulai Dirakit

Pengerjaan proyek yang begitu lama, berimbas pada lalu lintas warga yang terhambat. Banyak warga harus mencari jalan memutar, akibat jembatan yang tak kunjung rampung.

"Lalu lintas disini padat. Jembatan ini akses utama, banyak anak berangkat sekolah, banyak orang bekerja juga lewat jembatan ini. Nah ini belum selesai, jadi banyak warga harus mengambil jalan memutar," katanya.

Sementara itu menurut warga lainnya yakni Widodo (30) mengaku selama jembatan di rehabilitasi, aksesnya untuk beraktivitas sehari-hari sangat terhambat.

Terlebih, ia yang bekerja di Jombang Kota harus mencari jalan memutar sehingga waktu yang ditempuh sampai di tempat kerja menjadi lama.

"Saya memang kalau kerja biasanya lewat jembatan pondok ini, aksesnya cepat jadi sampai di kota itu tidak memakan waktu lama. Nah ini sekarang jembatan dibongkar yah terpaksa harus mencari jalan memutar, memakan waktu lagi," tandasnya.

Ia juga mempertanyakan, mengapa jembatan dibongkar sepenuhnya, padahal di papan proyek bertuliskan rehabilitasi. "Ini jembatan dibongkar seluruhnya, masa ini rehabilitasi?," tanyanya.

Baca juga: PCNU Jombang Larang Pengurus Terlibat Aktif Dukung Paslon di Pilkada 2024

Karena proses pengerjaan jembatan yang tak kunjung selesai ini, aksesnya untuk berangkat kerja jadi terhambat. Begitupun dengan para siswa yang hendak menuju ke sekolah, terpaksa harus mencari jalan memutar.

"Disini juga banyak anak sekolah, kalau jembatannya dikerjakannya lama, anak-anak sekolah ini pasti mencari jalan lain terus, alhasil sampai ke sekolahnya lama. Saya juga tidak tahu kenapa kok pengerjaannya lama padahal nilai proyeknya mencapai miliyaran," ungkapnya.

Belum terkonfirmasi berapa lama proyek itu dikerjakan sesuai jadwal, di papan proyek tidak dituliskan pekerjaan itu harus selesai kapan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved