Berita Viral
Sempat Viral, Alfin Anak Pemulung Dapat Beasiswa S2 Kini Ungkap Nasib Pilu, Ingin Jadi Pejabat
Hampir setahun berlalu, Alfin kembali muncul dan mengungkap nasib pilunya setelah mendapat beasiswa S2.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Apakah Anda masih ingat sosok anak pemulung bernama Alfin yang beri kejutan ke ibu dapat beasiswa S2 kuliah di UGM?
Kisah Alfin anak pemulung dapat beasiswa S2 di UGM ini pun sempat viral di media sosial dan jadi sorotan.
Setahun berlalu, Alfin kini muncul lagi ke publik dan menceritakan kisah hidupnya yang pilu.
Baca juga: Ortu Angkat Meninggal, Gadis Usia 13 Tahun Dapat Warisan Rp18 M, Ayah Ibu Kandungnya Langsung Muncul
Sebelumnya, kisah pria satu ini yang sukses meraih mimpinya, bikin siapa saja terharu dan videonya sempat viral di TikTok.
Pria bernama Alfin ini memberikan kejutan ke ibunya bahwa ia mendapat beasiswa S2.
"Ceritanya ibu baru pulang cari rongsok dari dini hari sampai pagi ini dan aku mau berangkat kerja.
Karena baru bertemu ibu jadi baru aku kasih tau paginya ini," tulisnya membuka ceritanya yang akan memberi kejutan untuk ibu.
Diketahui, Alfin merupakan anak seorang pemulung.
Kali ini Alfin sengaja memberikan kejutan ke ibunya yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung atau tukang rosok.
Kejutan tersebut berupa beasiswa S2 dari kampus tercinta.
Dalam video tersebut, Alfin memperlihatkan pengumuman kelulusannya di handphone kepada sang ibu.
Setelah melihat pengumuman bahwa anaknya mendapat beasiswa S2, ibunya pun tak kuasa menahan haru.
Sang ibu langsung memeluk Alfin dengan mata berkaca-kaca.
Tak lama kemudian, tangis sang ibu pun pecah.

Ibunya terlihat masih tidak percaya dengan kejutan dari anaknya tersebut yang lolos dapat beasiswa S2.
Bahkan selama ini tak terbayangkan olehnya sang putra bisa menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi tanpa membayar sepeser pun.
Tak hanya itu, Alfin juga menceritakan berbagai hal yang telah dialaminya selama mengikuti seleksi beasiswa LPDP tersebut.
Tanpa disangka hingga akhirnya ia lolos dan mendapatkan beasiswa yang ia impikan.
Unggahan itu pun langsung dibanjiri komentar netizen yang ikut terharus dengan kisah Alfin.
"keren ka semoga gw bisa kaya lu ka," tulis @Diana.
"MASYAALLAH, SELAMAT KA ALVIN, TERIMAKASIH TELAH MEMOTIVASI BANYAK ORANG DALAM HAL PENDIDIKAN TERMASUK AKU." sahut @alyash.store.
"mas berbahagialah anda mempunyai ibu yg sangat hebat.. hebab mendidik anaknya agar selalu punya cita cita mimpi yg tinggi. tidak semua orang tua sprt." kata @nennna.

Kini hampir setahun berlalu, Alfin kembali muncul dan mengungkap nasib pilunya setelah mendapat beasiswa S2.
Kisah Alfin awalnya menjadi viral di media sosial.
Saat ditanyai soal perasaannya saat ini, ia mengaku tak menyangka cerita hidupnya bisa dijadikan motivasi bagi banyak orang.
Alfin juga mengaku bahwa awalnya ia tak yakin bisa sampai di titik sekarang.
Terlebih, ibundanya hanya seorang pemulung dengan pendapatan tak menentu setiap harinya.
"Alvin tidak menyangka. Karena kondisi keluarga yang seperti itu," ujarnya, dikutip dari tayangan di kanal kanal YouTube TRANS TV Official.
"Memang bisa ya anak orang miskin atau anak seorang pemulung bisa sukses?" imbuhnya, melansir Surya.co.id.
Namun prasangka negatif tersebut ia singkirkan.
Karena saat ada kemauan, pasti ada jalan untuknya dalam meraih masa depan.
"Tapi ketika saya membuat target, ternyata bisa mencapai S2 tersebut," tutur Alfin.
Baca juga: Kisah Penjual Balon Rela Dibayar Seikhlasnya, Malu Usahanya Bangkrut, Tak Ada Keluarga yang Tahu
Alfin memiliki seorang kakak dan adik.
Sebagai anak laki-laki satu-satunya, ia menjadi harapan keluarga sekaligus pelindung, karena sang ayah sudah tak lagi membersamai mereka.
Selama hidup berempat, Alfin bersama adik dan ibundanya pernah diusir dari indekos.
Hal ini terjadi karena barang rongsokan milik ibundanya dianggap mengganggu kenyamanan.
Ia mengaku sering pindah-pindah kos karena tumpukan sampah hasil memulung ibunya sering dianggap mengganggu.
"Saat saya kuliah, ibu seorang pemulung. Kita suka pindah-pindah kos, sering diusir karena sampah (rongsokan) ibu mengganggu, kayak gitu," kenangnya.

Diusir dari indekos tentu membuat keluarga mereka kebingungan.
Sampai-sampai ibunda Alfin harus membangun gubuk di pinggir rel meski pada akhirnya tetap harus pindah lagi karena digusur.
"Ibu bangun gubuk di pinggir rel dan itu sempat digusur juga."
"Dari itu ibu memutuskan untuk pisah rumah (dengan anak-anak) buat ngurus rongsokan tadi," terangnya.
Sejak kecil, Alfin bersama saudaranya juga berjuang ikut ibunda mencari rongsokan.
Pengalaman ini membuat ia menjadi anak yang kuat, juga tak malu dengan profesi sang ibunda.
Hanya saja, ia merasa tak tega karena ibundanya harus bekerja dengan sangat ekstra.
Jam istirahat ibundanya pun amat terbatas demi bisa menyelesaikan rongsokannya.
"Kalau untuk bantu, (aku) biasanya memilah. Ibu yang mencari dari jam 1 pagi sampai jam 7."
"Itu beliau mencari sampah, kemudian diolah sampai sore, nanti baru malam istirahat sebentar," bebernya sambil menahan air mata.
Baca juga: Tiap Malam Zahra Jualan Kerupuk Rp10 Ribu Demi Bantu Orang Tua, Tak Malu: Sudah Terbiasa Hidup Susah
Kini sebagai mahasiswa S2 UGM, Alfin optimis bisa mewujudkan impian sang ibunda.
Ia diharapkan bisa menjadi sosok pejabat untuk masa depan.
Dengan pendidikan tinggi, ibu Alfin berharap putranya bakal menjadi pejabat.
"Harapan ibu itu, saya bisa menjadi seorang pejabat dan bisa lebih luas lagi kebermanfaatannya untuk masyarakat," ungkapnya.
Anak Syok Baca Wasiat Setelah Ayahnya Meninggal, Satu Keluarga Mendadak Hancur Tahu Fakta Aibnya |
![]() |
---|
Rela Beri Tumpangan Gratis untuk Anak Yatim Piatu, Driver Ojol Ungkap Kisah Pilunya di Masa Lalu |
![]() |
---|
Negara Rugi Rp 3 Miliar karena Warga Cetak SIM Palsu Sejak Tahun 2020, Pelaku Beli SIM Bekas |
![]() |
---|
Ahli Gizi Klarifikasi Kandungan Gizi Menu MBG di Depok yang Viral Isi Kentang Rebus dan Pangsit |
![]() |
---|
Wali Murid Keluhkan Dugaan Pungli Rp50.000 per Bulan, Wakasek Akui Sekolah Butuh Dana: Tidak Memaksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.