Berita Kesehatan
Kini Semua Bisa Bebas Kacamata
Apabila Anda pengguna kacamata dan lensa kontak, terlebih dengan minus yang cukup tinggi, tentunya hal ini cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Apabila Anda pengguna kacamata dan lensa kontak, terlebih dengan minus yang cukup tinggi, tentunya hal ini cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.
Namun tidak perlu risau berkepanjangan, karena Impian untuk terbebas dari kacamata kini dapat diraih melalui beragam opsi tindakan bedah refraktif. dr Dini Dharmawidiarini Sp.M(K), salah satu tim dokter Divisi Lensa, Kornea dan Bedah Refraktif di RS Mata Undaan menuturkan bahwa kecanggihan teknologi bedah refraktif kini makin berkembang pesat. Bagi pasien dengan gangguan penglihatan jauh, dekat dan menengah, wajib tahu solusi bebas kacamata yang tersedia di RS Mata Undaan.
Solusi yang pertama menggunakan tindakan Laser Vision Correction (LVC), yang merupakan prosedur koreksi penglihatan dengan menggunakan laser. LVC mengacu pada segala prosedur bedah yang digunakan untuk memperbaiki kelainan refraksi seperti rabun jauh (myopia/hipermetropia), rabun dekat (presbyopia), silinder (astigmatisma).
“Prinsip prosedur LVC adalah menggunakan laser untuk membentuk jaringan kornea sesuai yang diinginkan,” jelas dr. Dini.
Ada beberapa jenis metode LVC di RS Mata Undaan, diantaranya SMILE Pro. SMILE Pro merupakan metode tercanggih LASIK yang sistemnya sudah robotic, sehingga waktu tindakan jauh lebih cepat dan presisi. SMILE merupakan akronim dari Small Incision Lenticule Extraction, sebuah metode menghilangkan kelainan refraksi seperti rabun jauh dan silinder menggunakan teknologi dari Jerman, ZEISS Visumax 800.
“Prosedur ini dilakukan tanpa pembuatan flap atau engsel yang umum diketahui pasien, sehingga meminimalisir terjadinya komplikasi pasca operasi,” katanya.

Pada SMILE Pro, laser digunakan untuk membentuk lenticule. Proses ini hanya berlangsung dalam hitungan 8-10 detik. Kemudian, lenticule dikeluarkan melalui sayatan mikro sekitar 2-4 mm (seujung pensil).
Lenticule yang diambil akan mengubah jalannya sinar yang masuk ke mata dan kembali fokus tepat di retina, penglihatan kembali tajam, tanpa kacamata. Prosedur ini nyaris tanpa suara, tanpa bau, dan pasien tidak perlu berpindah tempat ataupun berpindah alat selama prosedur berlangsung.
“SMILE Pro juga memiliki waktu pemulihan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode LVC yang lain,” imbuhnya.
Yang kedua yakni LASIK. Merupakan salah satu metode dari LVC yang paling banyak dikenal oleh masyarakat. Prosedur LASIK dilakukan dengan membuat flap (engsel melingkar sekitar 20mm) pada permukaan kornea mata.
“Terdapat dua macam metode LASIK yang dapat dilakukan di RS Mata Undaan yaitu LASIK Microkeratome dan LASIK Femtosecond. Perbedaannya terletak dari bagaimana flap dibuat,” jelas dr Dini.
Pada LASIK Microkeratome, flap dibuat dengan pisau bedah mikro (ukuran yang sangat kecil) sementara pada LASIK Femtosecond, flap dibuat menggunakan teknologi laser.

Setelah flap berhasil dibentuk, laser berfungsi membentuk kembali bagian kornea dengan menghilangkan sejumlah kecil jaringan kornea yang menyebabkan kelainan refraksi. Setelah itu, dokter bedah akan menutup kembali flap pada posisi semula tanpa diperlukan adanya jahitan dan dapat sembuh seperti sediakala dengan perawatan pasca LASIK.
“Seperti halnya SMILE Pro , LASIK juga dapat menghilangkan kelainan refraksi berupa rabun jauh, rabun dekat, dan silinder” Metode ini cocok untuk semua orang yang telah berusia 18 tahun,” tambahnya.
Selain itu, juga terdapat LASIK Xtra, yakni solusi modern dalam dunia bedah refraktif yang dapat mengkoreksi gangguan penglihatan seperti minus dan silinder, tetapi juga untuk menjaga stabilitas hasil LASIK untuk jangka panjang.
Waspada Lonjakan ISPA Pasca Haji dan Musim Liburan, ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru RS Premier |
![]() |
---|
Sering Dikira Serangan Jantung Padahal Regurgitasi, Cek 4 Fakta Penyakit GERD yang Perlu Diketahui |
![]() |
---|
Cegah Osteoporosis Lewat 10.000 Langkah Menuju Tulang Kuat, Ribuan Orang Jalan Kaki di Surabaya |
![]() |
---|
Revolusi Layanan Kesehatan dengan AI: Seberapa Aman? |
![]() |
---|
Melindungi Privasi di Era Digital: Mengatasi Kebocoran Data Rekam Medis Pasien COVID-19 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.