Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pedagang Resah Dipalak Preman yang Masih Bocah Tiap Bulan, Diancam Jika Tak Beri Jatah Rp200 Ribu

Aksi preman yang masih bocah palak para pedagang di Semarang viral di media sosial. Preman bocah tersebut bahkan berani melukai pedagang.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Kolase Tribun Jateng
Pedagang resah dipalak preman yang masih bocah. Diancam dihabisi jika tak memberi jatah uang Rp200 ribu. 

Menurutnya, preman itu awalnya meminta keamanan Rp 100 ribu per bulan.

Namun uang jatah preman dinaikkan oleh pelaku Rp 200 ribu.

"Katanya pergantian Bhabinkamtibmas. Bhabinkamtibmas katanya minta. Tetapi saat dikonfirmasi Bhabinkamtibmas tidak merasa menerima dan itu sudah saya konfirmasikan ke kelurahan juga," ujarnya.

Dikatakannya, sebelum kejadian Bhabinkamtibmas itu juga menyarankan kepada seluruh pedagang datang ke kelurahan untuk menyampaikan keluh kesahnya.

Hal itu telah dilakukan para pedagang.

"Tetapi pihak kelurahan akan mempertemukan pedagang dengan preman itu. Kami nunggu dari kelurahan memberikan informasi. Ternyata belum dipertemukan sudah terjadi kejadian semalam," tuturnya.

Agus mengatakan pedagang telah resah kelakuan preman itu.

Baca juga: Pemilik Warung Resah Iwan Kerap Belanja Pakai Uang Rp100 Ribu selama 1,5 Bulan, Pelaku Modal HVS

Sebab preman itu juga berlaku kasar dengan pedagang saat meminta jatahnya.

"Banyak pedagang yang bilang nanti malam ngasihnya. Preman itu malah marah pokoknya harus. Sampai ada yang diancam mau dibunuh," ujarnya.

Dia tergerak membela para pedagang yang setiap hari dipalak preman itu.

Dirinya meskipun sebagai karyawan pom mini merasakan apa yang dirasakan para pedagang.

"Ya kita teman sama-sama dagang. Saya jualan bensin pom mini dan pedagang lain cari uang. Karena posisi sepi saya juga merasakan," imbuhnya.

Agus mengatakan, pedagang meminta tolong dirinya untuk menegur preman itu agar tidak memalak.

Bahkan dia sangat kenal dengan preman itu. 

"Sering saya tegur kalau pas lagi ngawur. Jangan seperti itu ibu juga jualan. Sering saya kasih tahu ngobrol baik-baik dan bisa mengerti. Itu kalau di depan saya kalau di belakang saya sama saja," imbuhnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved