Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dulu Guru Honorer, Asep Kini Banting Stir Ngojek Online, Pakai Motor Bekas Nyicil Rp10 Ribu per Hari

Kisah mantan guru honorer kini jadi driver ojek online viral di media sosial. Hidupnya pilu lantaran motor yang dipakai rusak.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Kolase Instagram/lia_ismi_farissa via Tribun Jakarta dan KOMPAS.com
Asep mantan guru honorer kini ngojek online. Naas sepeda yang dicicil Rp10 ribu per hari rusak karena ditabrak. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah mantan guru honorer kini jadi driver ojek online viral di media sosial.

Hidupnya pilu lantaran motor yang dipakai buat ngojek rusak ditabrak pengendara.

Padahal motor bekas yang dicicilnya Rp10 ribu per hari itu menjadi modal si mantan guru honorer untuk mencari pundi-pundi rupiah.

Sosok mantan guru honorer kini ngojek ini bernama Asep.

Ia diketahui merupakan pria yang mengadu nasib di Bandung namun tinggal di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Melansir Tribun Jakarta pada Senin (21/10/2024), Asep membeli motor bekas dengan menyicil Rp 10 ribu perhari ke temannya.

Alasan Asep mengadu nasib dengan ngojek di Bandung cukup sederhana. 

Di daerahnya tak banyak pengguna jasa ojol, sehingga mengharuskannya memilih lokasi yang lebih strategis demi dapur tetap ngebul.

Dikutip dari postingan Instagram @panda.garut dan @lia_ismi_farissa, Asep tak selalu pulang ke Tasik selama menarik.

Ia memilih menghemat pengeluarannya dengan singgah di masjid untuk sekedar menghabiskan malam.

Kata Asep, temannya sangat baik.

Bila tak dapat sisa, maka ia boleh menunggak menyicil motornya Rp 10 ribu per hari itu.

Naas, Asep mengalami kecelakaan pada Agustus 2024 lalu saat membawa penumpang.

Saat itu, ia hendak mengantarkan penumpangnya ke salah satu pusat perbelanjaan di Bandung.

Asep mantan guru honorer kini ngojek online. Naas sepeda yang dicicil Rp10 ribu per hari rusak karena ditabrak.
Asep mantan guru honorer kini ngojek online. Naas sepeda yang dicicil Rp10 ribu per hari rusak karena ditabrak. (Instagram/lia_ismi_farissa via Tribun Jakarta)

"Lajur jalanan Pak Asep digunting oleh pengendara lain yang mengakibatkan Pak Asep juga penumpangnya terjatuh dan motor yang dikendarai rusak," tulis postingan panda.garut.

Di depan banyak orang, penabrak yang diketahui emak-emak itu mengaku akan bertanggung jawab.

Ya memang benar, penabrak tersebut bertanggung jawab membawa Asep ke klinik.

Namun tidak dengan kerusakan di motornya.

"Namun, ketika Pak Asep bertanya mengenai perbaikan motor yang dikendarainya, pengendara tersebut malah mengancam Pak Asep untuk dilaporkan ke Pihak Berwajib," sambungnya.

Alhasil, Asep meninggalkan motornya yang rusak dan kembali ke Tasik menaiki angkutan umum tanpa adalagi uang di saku celananya.

Padahal, di hari yang sama, anak keduanya tengah demam tinggi.

Sementara anak pertamanya yang SD tengah memakai sepatu bolong setiap ke sekolah.

Baca juga: Mbah Ade Lemas Cengkih 10 Kg Digondol Ojek, Padahal Uang untuk Berobat, Diturunkan di Tengah Jalan

Kaki yang terluka membuatnya berjalan tertatih. 

Kini pemasukan keluarganya nihil.

Setiap hari, keluarganya hanya bisa berdoa sembari mencari pinjaman uang ke kanan kiri untuk makan dan berobat.

Sampai akhirnya, keluarganya mendapatkan pertolongan dari Yayasan Panda Garut.

Kisah pilu yang dialaminya mengantarkan pertolongan untuk mereka.

Anak keduanya dibawa berobat dan anak pertamanya dibelikan perlengakapan sekolah dan sepatu bolongnya diganti dengan yang baru.

Warganet pun tampak berduyun-duyun memberikan donasi untuk keluarga tersebut.

Sampai akhirnya kehidupan keluarga Asep berangsur membaik.

Kini, Asep memiliki sepeda motor baru dari hasil donasi tersebut.

Ilustrasi ojek online
Ilustrasi ojek online (Istimewa)

Kisah lainnya, Alvi guru honorer nyambi pemulung ini menjadi inspirasi.

Meski menjadi guru, ia tak malu menjadi pemulung sebagai pekerjaan tambahannya.

Uang hasil memulung tersebut sebagai salah satu cara untuk menambah biaya kuliah.

Guru honorer bernama lengkap Alvi Noviardi (57) ini mengumpulkan barang bekas sejak kuliah.

Ia pertama kali masuk kuliah pada 1988.

Baginya, pekerjaan pemulung bukanlah hal yang memalukan atau membuat gengsi.

Sambil mengenyam pendidikan tinggi, Alvi juga mulai mengajar sebagai guru honorer.

Setiap selesai kuliah atau mengajar, ia mengeluarkan karung untuk mencari barang-barang bekas yang bisa dijual.

Aktivitas ini terus dilakoninya bahkan hingga setelah menikah dan memiliki dua anak.

Kini, total sudah 36 tahun Alvi mengabdikan diri sebagai pengajar sekaligus pengumpul barang bekas.

Baca juga: Sosok Pak Alvi Guru Honorer Nyambi Jadi Pemulung, Momen Haru saat Ketemu Muridnya, 36 Tahun Mengabdi

Setiap pulang dari mengajar, ia langsung mencari barang bekas dan membawanya pulang.

Tak jarang, ia bertemu dengan para murid atau alumni di jalanan saat sedang mengumpulkan rongsokan.

Alvi menyimpan barang bekas hasil kumpulannya selama satu minggu sebelum akhirnya dijual.

Hasil yang ia dapatkan dari menjual barang-barang bekas tersebut biasanya hanya berkisar antara Rp 50 hingga Rp 100 ribu setiap minggunya.

"Seminggu paling kekumpul enam karung. Ada gelas plastik dan lainnya. Paling mahal itu tembaga, satu kilogramnya Rp 60 ribu, tapi ngumpulinnya lama," ujar Alvi saat ditemui wartawan pada Kamis (10/10/2024) petang, dikutip dari Kompas.com.

Kisah Alvi mendadak viral pada akhir 2023 hingga awal 2024.

Sejak itu, banyak uluran tangan yang membantu kehidupannya.

Termasuk dari Amal Bakti Islami yang membangunkan Alvi sebuah warung untuk menambah penghasilan.

Sejak memiliki warung pada pertengahan 2024, Alvi sudah tidak lagi mengumpulkan barang bekas sepulang mengajar.

Kini, setiap bel pulang sekolah berbunyi, Alvi segera bergegas menuju rumahnya yang berada di Kampung Bantar Muncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Baca juga: Pak Kades Kadung Ngamuk Minta Gaji Guru Honorer Anaknya Dibayar, Ternyata Sudah Setahun Tak Mengajar

Ditemani dua buah hatinya, Alvi tampak semangat menjalani aktivitas barunya sebagai pemilik warung. 

Kini, ia tinggal berdua dengan anak-anaknya setelah sang istri meninggal dunia.

Alvi masih mengajar di satu sekolah, yakni MTS yang beralamat di Mangkalaya, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, di mana ia mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Diketahui guru Alvi berasal dari Kampung Bantar Muncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pria paruh baya ini telah mengabdikan diri di dunia pendidikan selama 38 tahun sebagai guru honorer.

Alvi saat ini mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sebuah madrasah tsanawiyah (MTS) di Mangkalaya, Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Selama berpuluh-puluh tahun, Alvi telah berpindah-pindah dari satu sekolah ke sekolah lain untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.

Ia tak pernah menyangka video dirinya sedang mengumpulkan barang bekas untuk menambah penghasilan akan kembali viral.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved