Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa Nyebrang Laut Tiap Hari Demi Sekolah Biar Bisa Jadi Tentara, Ingin Ada Jembatan di Kampung

Siswa harus nyebrang laut tiap hari demi sekolah agar bisa meraih cita-cita menjadi seorang tentara.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Kolase TribunnewsMaker dan Tribun Batam
Siswa harus nyebrang laut tiap hari demi sekolah agar bisa meraih cita-cita menjadi seorang tentara. 

Para siswa harus membayar ongkos perahu untuk nyebrang laut sebesar Rp2000 tiap harinya.

Kisah inspiratif ini datang dari anak-anak di pulau Bontu-Bontu, Kecamatan Towea, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Mereka menempuh perjalanan yang tidak mudah untuk mencapai SMA Negeri 1 Napabalano di Kabupaten Muna.

Setiap hari, puluhan siswa dari pulau ini harus menyeberangi lautan dengan menaiki perahu.

“Ya, setiap hari kami, anak-anak di sini (pulau Bontu-Bontu), kalau pergi sekolah harus naik perahu. Setiap hari menyeberangi laut, baik pergi sekolah maupun pulang sekolah,” ungkap Ali Sahar, seorang pelajar asal pulau Bontu-Bontu, saat ditemui di rumahnya, Kamis (10/10/2024), dikutip dari Kompas.com.

Sebelum menaiki perahu, Ali dan teman-temannya berkumpul terlebih dahulu.

Namun, jika air surut, mereka harus melepas sepatu, dan para siswa laki-laki harus membuka celana mereka.

“Ini karena air surut. Kalau air surut, harus lepas sepatu dan celana supaya tidak basah. Lebih suka kalau air laut sedang pasang,” kata Ali.

Baca juga: Gara-gara Bergurau Usapkan Kertas Buku ke Pipi Teman, Siswa SMP di Gresik Dianiaya hingga Pingsan

Setelah melewati pasir, mereka melangkah ke laut dengan air setinggi lutut.

Setelah itu, Ali dan teman-temannya menaiki perahu yang disewa dengan harga sekitar Rp 2.000 per siswa.

Perjalanan menyeberangi lautan memakan waktu sekitar 20 menit hingga mereka tiba di pelabuhan Tampo, Kabupaten Muna.

“Kalau ombaknya keras, kami semua masuk ke dalam tenda perahu. Kalau musim hujan, biasanya kami tidak bisa pergi ke sekolah karena basah,” kata Ali, menggambarkan tantangan yang mereka hadapi dalam perjalanan.

Setelah tiba di pelabuhan, para siswa ini harus berjalan kaki sekitar 300 meter menuju sekolah mereka.

Meskipun perjalanan yang mereka tempuh sangat berat, semangat untuk bersekolah tetap tinggi.

Ali juga berharap agar pemerintah dapat membangun sekolah SMA di desa tempat tinggalnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved