Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

Jombang, Kota Santri yang Jadi Magnet Wisata Religi Bagi Wisatawan Luar Daerah

Wisata religi masih jadi jujugan wisatawan dari luar daerah berkunjung ke Kabupaten Jombang. Jombang yang dikenal dengan julukan kota santri memang te

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Anggit Pujie Widodo
Suasana Komplek Area Makam Gus Dur yang dipenuhi peziarah dari luar daerah 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Wisata religi masih jadi jujugan wisatawan dari luar daerah berkunjung ke Kabupaten Jombang. Jombang yang dikenal dengan julukan kota santri memang terkenal memiliki banyak pondok pesantren besar.

Beberapa pondok pesantren besar ini tersebar di beberapa titik di berbagai kecamatan di Kabupaten Jombang. Sebut saja Pondok Pesantren Tebuireng, pondok pesantren Tambakberas, pondok pesantren Denanyar dan Pondok Pesantren Darul Ulum.

Belum lagi ada beberapa pondok pesantren kecil maupun pondok pesantren salaf yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Jombang. Potensi wisata religi di Kabupaten Jombang memang sangat besar.

Selain dengan banyaknya pondok pesantren Jombang juga dikenal sebagai daerah yang banyak melahirkan tokoh-tokoh besar bahkan tokoh nasional.

Tokoh besar dan tokoh nasional yang kemudian wafat ini lalu dimakamkan di Kabupaten Jombang. Yang kemudian menjadi magnet tersendiri yang secara tidak sadar membuat banyak wisatawan berkunjung ke Jombang.

Pondok pesantren seperti Tebuireng merupakan salah satu pondok pesantren yang kerap kali dikunjungi oleh wisatawan dari luar untuk berziarah.

Para wisatawan tersebut selalu menyempatkan diri jika berkunjung ke Jombang berkunjung ke kawasan makam Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Momen Inayah Wahid Saat Kirab Ziarah dan Tabur Bunga di Makam Gus Dur: Warisan Pemikiran Disebarkan

Suasana Komplek Area Makam Gus Dur yang dipenuhi peziarah dari luar daerah
Suasana Komplek Area Makam Gus Dur yang dipenuhi peziarah dari luar daerah (tribunjatim.com/Anggit Pujie Widodo)

Di Makam Gus Dur juga terdapat beberapa maqom para tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) maupun para muasis di pondok Tebuireng Jombang. Berancak beberapa KM ada Pondok Pesantren Tambakberas, yang juga kerap kali jadi jujukan wisatawan luar kota yang berkunjung ke Kabupaten Jombang.

Tak lain dan tak bukan mereka berkunjung ke pondok pesantren tambak beras ini untuk berziarah ke makam salah satu pendiri NU yaitu KH Wahab Chasbullah Hasbullah atau mbah Wahab.

Lalu ada pondok pesantren Denanyar Jombang yang di sana juga terdapat makam salah satu pendiri NU lainnya yaitu KH Bisri Syansuri atau akar di telinga di siapa Mbah Bisri.

Juga ada Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang yang juga dikenal dengan jamaah tarekatnya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu beberapa pondok pesantren kecil maupun pondok pesantren salaf juga menyumbang banyak wisatawan luar kota berkunjung ke jombang.

Baca juga: Detik-detik Pemakaman Lily Wahid di Ponpes Tebuireng, Suasana Berlangsung Secara Haru

Wisata religi ini sudah menjadi magnet yang secara tidak sadar membawa nama Jombang ke pentas nasional maupun internasional. Jombang yang dikenal sebagai daerah lahirnya Nahdlatul Ulama dan para tokoh ini menambah bumbu manis di kalangan masyarakat, bahwa Jombang layak untuk dikunjungi.

Seperti yang dilakukan oleh Ayub Ahmad Dhani (23) pemuda asal Ngimbang, Lamongan tersebut mengatakan dirinya sering berkunjung ke Jombang entah untuk mengunjungi teman atau sekedar lewat. Namun, jika ia berkunjung ke Jombang hal yang pertama harus dilakukan ialah berkunjung ke makam para kyai dan pendiri NU.

"Tempat pertama yang saya kunjungi pastinya makam para tokoh, yah ziarah ke wali Jombang, malau saya menyebutnya seperti itu," ucapnya Jumat (1/11/2024).

Ayub sapaan akrabnya ini, memang terbiasa mengunjungi beberapa wisata religi di Jombang seperti kawasan wisata religi Makam Gus Dur di Tebuireng, Makam KH Wahab Chasbullah Hasbullah di Tambakberas, KH Bisri Syansuri di Pondok Denanyar dan KH Romly Tamim di Pondok Darul Ulum Rejoso, Peterongan Jombang.

"Jombang terkenal dengan para ulamanya. Banyak tokoh yang lahir dari Jombang. Dulu waktu saya sekolah juga sudah tau kalau memang banyak tokoh yang berpengaruh pada bangsa lahir di Jombang, contohnya Gus Dur dan KH Hasyim Asy'ari," ungkapnya.

Dirinya mengaku memang tidak setiap Minggu berkunjung ke wisata religi. Kadang dua Minggu sekali bahkan satu bulan sekali. Sementara itu, Farhan (26) yang berasal dari Tulungagung, menyebut memang wisata religi selalu menjadi destinasi awalnya jika menginjakkan kaki di Jombang.

"Kalau ke Jombang pertama yang harus saya kunjungi itu yah makam para wali dan tokoh, terutama di empat pondok pesantren itu. Di Tebuireng, Tambak Beras, Denanyar sama Darul Ulum," ujarnya.

Alasannya sekali mengutamakan ziarah wali jika berkunjung ke Jombang adalah karena ingin mendapat karomah para wali yang disebutnya banyak berjasa dalam menyebarkan paham kebaikan.

"Para tokoh ini kan jujukan setiap orang, pastinya karomah nya masih ada. Berkunjung dan berziarah untuk mendoakan, semoga apa yang beliau semua lakukan semasa hidup bisa saya teruskan," jelasnya.

Farhan biasanya berkunjung ke setiap makam para tokoh di Jombang ini tidak sendirian. Melainkan bersama rekannya entah satu atau dua orang. "Kalau kesini (Jombang) tidak sendirian. Kadang sama teman-teman," tuturnya.

Kabupaten Jombang sendiri memang dikenal dengan slogan Kota Santrinya. Beberapa pondok pesantren besar juga ada di Jombang, bahkan organisasi agama terbesar yakni Nahdlatul Ulama (NU) juga lahir di Jombang. Tak heran, jika masyarakat luar Jombang menjadikan wisata religi sebagai rujukan utama saat mampir ke Jombang.

Beberapa tokoh nasional juga kerap kali menyempatkan diri untuk berziarah jika mengunjungi Kabupaten Jombang. Sebut saja mulai dari presiden terpilih Prabowo Subianto kemudian Ganjar Pranowo, Mahfud MD dan para pejabat tinggi nasional lainnya.

Sementara itu, menurut data Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, mencatat ada sekitar 232 Pondok Pesantren yang sudah terdata, 146 diantaranya pondok yang fokus kitab kuning.

Hal tersebut terkonfirmasi lewat Kepala Kantor Kemenag Jombang Muhajir saat dikonfirmasi melalui Kasi PD Pontren Kemenag Jombang Agus Salim.

Kemenag mencatat, di tahun 2024 dari data yang tercatat ada total 232 pondok pesantren di Kabupaten Jombang yang sudah terdata. "Di Kabupaten Jombang ada 232 pondok pesantren yang tercatat di data kami," ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (9/9/2024).

Dari data yang diterima SURYA yang dikirimkan Kemenag Jombang, mencatat dari total 232 pondok pesantren, ada sebanyak 146 pondok pesantren yang fokus pada pembelajaran kitab kuning.

Sementara sisanya, yakni 86 pondok pesantren fokus pada kitab kuning dan penyelenggara satuan pendidikan. Lokasi setiap pondok pesantren juga tersebar di 21 kecamatan se Kabupaten Jombang.

Dari data Kemenag Jombang juga menunjukkan, jika rata-rata pondok pesantren di Kabupaten Jombang terafiliasi oleh Nahdlatul Ulama (NU). 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved