Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Sri Mendadak Disiksa 33 Prajurit TNI usai Beli Jamu, Ditendang Masuk Got, Kini Takut Kerja

Sri mengenang kembali malam mencekam 33 anggota TNI serang warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Deli Serdang. Ia kini trauma berat.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/GOKLAS WISELY
Sri trauma berat usai kejadian penyerangan 33 anggota TNI di desanya. Ia kini takut kerja. 

Dia tahu mereka anggota TNI setelah mendengar dari warga lain.

Meski tidak tahu persoalan, namun Sri tetap dianiaya.

Dia ditendang hingga terpental ke parit, dia mengalami luka di perut, paha, dan tangan. 

Dia melarikan diri ke rumah warga melihat tentara yang mengamuk.

Sri melihat tentara itu membawa parang, samurai, balok kayu, hingga dobel stik.

Mereka mendobrak pintu sejumlah rumah, menyeret warga keluar dari rumah, lalu menganiaya mereka. 

Lampu jalan dimatikan. Warga dilarang memegang ponsel. 

"Kalau ada yang memegang HP, kami matikan. Selamatkan keluarga kalian masing-masing,” begitu teriakan yang didengar Sri dan warga lain, dikutip dari Kompas.id via Kompas.com.

Warga yang mencoba bertanya atau berbicara langsung didatangi anggota TNI lalu dipukul atau disuruh diam. 

Baca juga: Warga Syok Diserang 33 Oknum TNI Tanpa Ampun sampai Takut Keluar Rumah, Awalnya Diduga Saling Ejek

"Saya sangat ketakutan malam itu. Saya belum berani bekerja sampai hari ini,” kata Sri yang merupakan pekerja harian lepas di kilang kayu.

Selain itu, para pelajar mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) juga ketakutan berangkat ke sekolah.

Bahkan mereka sebagian terpaksa bolos sekolah karena melihat langsung kebengisan personel TNI dari Batalyon Armed mendobrak pintu rumah mereka, menyeret warga, lalu menyiksa hingga tewas atau luka-luka.

Binawanti, Kepala Dusun (Kadus) Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang mengungkap, para pelajar ketakutan imbas kejadian itu.

"Wah, ini saja banyak anak sekolah ketakutan. Mereka pada bilang ke orang tuanya 'mak, cemana ini aku takut sekolah karena takut kepada TNI ini',"kata Binawanti, Senin (11/11/2024) dijumpai di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru.

Binawanti mengaku, dirinya pun sebagai kepala dusun (Kadus) ketakutan kalau mau ke kantor Desa.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved