Berita Bojonegoro
Musim Pancaroba, Sapi di Bojonegoro Rawan Terserang Demam dan Diare
Peternak sapi di Kabupaten Bojonegoro diharap waspada pada musim pancaroba yang saat ini sedang berlangsung.
Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Peternak sapi di Kabupaten Bojonegoro diharap waspada pada musim pancaroba yang saat ini sedang berlangsung.
Sebab, pada musim peralihan dari kemarau ke penghujan ini, sapi sangat rawan diserang penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF) dan diare.
Hal itu diutarakan Luthfi Nurrahman selaku salah satu kepala bidang (kabid) di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Bojonegoro.
Kabid Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Bojonegoro itu menerangkan, BEF adalah penyakit demam sapi berkepanjangan.
"BEF ini penyakit paling sering dialami sapi saat musim pancaroba. Demamnya bisa sampai tiga hari," ujarnya, Rabu (20/11/2024) siang.
Baca juga: Elektabilitas Wahono-Nurul di Pilkada Bojonegoro Kokoh di 79,7 Persen, Pengamat Nilai Sulit Dikejar
Untuk penyakit diare yang juga mungkin menyerang sapi, Luthfi sapaannya mengatakan, diperkirakan tidak terlalu banyak. Namun, tetap perlu diwaspadai.
"Dua penyakit (BEF dan diare, red) yang rawan menyerang sapi itu dipicu dua hal. Yakni perubahan cuaca dan makanan," imbuhnya.
Terkait perubahan cuaca, Luthfi mengatakan, sudah kontan ada pergeseran signifikan. Sebelumnya panas, menjadi dingin. Menganggu suhu tubuh sapi.
"Makanan yang biasanya kering, kini juga menjadi lembab. Itu bisa menganggu pencernaan sapi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Luthfi mengimbau, para peternak aktif melapor ke Disnakkan Bojonegoro ketika sapinya nampak tidak sehat. Laporan itu akan ditangani.
Baca juga: Setyo Wahono Bertekad Membangun Bojonegoro Maju Lewat Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
"Ciri-ciri awal terserang BEF atau diare itu nafsu makan sapai menurun, hidung meler, dan tubuhnya lemas," jelasnya.
Apakah penyakit BEF dan diare itu bisa menular antar sapi? Luthfi mengatakan bisa. Tapi tingkat penularannya rendah dan mediumnya pun tertenu.
"Penularannya melalui gigitan nyamuk. Untuk antisipasi, para peternak bisa menyalakan bediang dekat kandang," pungkasnya.
Dorong Integrasi Layanan Primer dan Kesehatan, Dinkes Bojonegoro Resmikan Puskesmas Tanjungharjo |
![]() |
---|
Unigoro Kampus Terbaik Pertama di Bojonegoro Versi Edurank, Ranking 365 Nasional Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
Tanggapan EMCL Terkait Demo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, Singgung Soal Menghargai |
![]() |
---|
EMCL Didemo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, ini 3 Tuntuan yang Diminta |
![]() |
---|
Lapas Bojonegoro Terima 1 Napiter Pindahan Rutan Cikeas, Eks Jaringan Jemaah Islamiyah asal Demak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.