Berita Surabaya
Serap Anggaran Rp1,1 Triliun, Makan Bergizi Gratis di Surabaya Bisa Bawa Berkah Bagi Ribuan UMKM
Dindik Surabaya memastikan siap menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pahlawan. Selain menghitung jumlah kebutuhan anggaran
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya memastikan siap menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pahlawan. Selain menghitung jumlah kebutuhan anggaran, Dindik juga akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk melibatkan UMKM dalam proses pengadaan makanan.
"Kami hingga saat ini masih menunggu petunjuk dari pusat. Terutama, terkait dengan teknis program ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh di Surabaya.
Rencananya, ada sekitar 360 ribu siswa di sekolah Surabaya yang mendapatkan program ini. Rinciannya, siswa SD sebanyak 215.009 penerima, kemudian MI sebanyak 37.623 penerima, siswa SMP sebanyak 106.358 penerima, dan siswa MTs 10.901 penerima.
Dengan jumlah sebanyak itu, kebutuhan anggaran program MBG dalam setahun di Surabaya mencapai Rp1,1 triliun (8 persen APBD 2025). MBG akan disalurkan selama satu tahun pada hari efektif pendidikan.
Kemungkinan, sumber anggaran akan berasal dari sharing anggaran dengan pemerintah pusat dan provinsi. "Terkait hal ini, kami juga masih menunggu teknis aturannya," kata Yusuf.
Pemkot Surabaya selama kurun waktu beberapa bulan terakhir telah melakukan ujicoba program ini. Dari uni coba tersebut, ada beberapa hal yang menjadi catatan Pemkot.
Baca juga: Standar Makan Bergizi Gratis di Surabaya Dapat Pujian Gibran, Gandeng UMKM dan Olah Limbah Kemasan
Dindik Surabaya mengusulkan agar pengadaan makanan untuk program ini dapat melibatkan UMKM. Selain memberikan efek ekonomi secara luas, ada sejumlah pertimbangan lain memilih UMKM dibandingkan vendor besar.
Pertama, dari segi efisiensi waktu. Melalui kerjasama antara satuan pendidikan dengan UMKM di sekitar sekolah, maka akan mengefektifkan waktu tempuh distribusi barang.
"Kalau terlalu lama, apalagi sampai menunggu jam pulang, bisa berpotensi basi. Sebaiknya dengan dilakukan di satuan pendidikan, koordinasi dengan UMKM, maka akan lebih efektif," katanya.
Kedua, dengan efisiensi pada distribusi barang, maka program akan semakin efektif pula dilakukan. "Dengan melibatkan UMKM di sekitar sekolah, distribusi tidak khawatir dengan potensi gangguan di jalan, misalnya waktu macet," katanya.
Sekalipun melibatkan UMKM, Pemkot Surabaya akan memastikan produk yang disalurkan sesuai dengan ketentuan. Dengan besaran Rp15 ribu per pak, tiap penerima akan mendapatkan menu nasi, sayur, lauk, buah, dan susu.
Dengan besarnya jumlah penerima, Pemkot akan melihatkan sekitar 2 ribu UMKM. Satu UMKM dapat menyiapkan sekitar 200 pax.
"Sehingga tidak terlalu banyak juga. Kalau terlalu banyak, bisa risiko. Kalau terlalu banyak, makanan bisa berpotensi basi dan sebagainya," katanya.
UMKM yang akan dipilih juga akan mendapatkan kurasi oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dikopumdag). Menu yang disajikan akan mempertimbangkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan.
dindik surabaya
makan bergizi gratis
Yusuf Masruh
Pemkot Surabaya
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Surabaya Hari ini
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.