Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Cerita Adelia, Teman Tuli yang Jago Menari hingga Jadi Barista di Kopi Tutur Rasa Midtown Surabaya

Cerita Adelia Novianti, teman tuli yang jago menari hingga menjadi barista di Kopi Tutur Rasa Midtown Surabaya.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Nurika Anisa
Adelia Novianti, teman tuli, saat membuat racikan kopi di Kopi Tutur Rasa Midtown Surabaya, Sabtu (30/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Memakai apron bertuliskan "Tutur Rasa" di samping mesin kopi espresso, Adelia Novianti menyapa pengunjung Hotel Midtown Surabaya dengan senyuman, Sabtu (30/11/2024).

Sesaat kemudian, dia tampak sibuk meracik kopi pesanan tamu hotel.

Perempuan berusia 20 tahun itu memang seorang barista.

Della, sapaan akrabnya, fokus mengisi portafiller dengan kopi bubuk. Lalu menekan dan meratakan kopi dengan tamper.

Dia juga memeriksa mesin yang siap mengekstraksi kopi tersebut hingga mengalir ke dalam cangkir.

“Mau memakai gula?” tanya Della menggunakan bahasa isyarat sembari melempar senyum ramahnya, saat ditemui di Midtown Surabaya.

Suara Della akan terdengar samar, lantaran ia adalah satu dari delapan teman tuli yang menjadi barista di Midtown Hotel Group Surabaya.

Tetapi di jaringan hotel ini, pengunjung juga bisa belajar berinteraksi bersama barista dari teman tuli.

Ada selembar kertas yang disediakan bertuliskan huruf abjad Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) sebagai bahan belajar.

Baca juga: Tempat Nongkrong di Surabaya Dilengkapi Robot Barista, Bangunan Heritage dengan Sentuhan Modern

Della mengaku senang menjadi barista dan belajar banyak tentang pembuatan kopi, mulai penyeduhan, mengenal mesin, jenis kopi dan pelayanan kepada orang-orang baru di sekelilingnya.

Sejak lulus dari SMA Sekolah Luar Biasa (SLB) Karya Mulia Surabaya jurusan kecantikan, ia mengikuti proses pelatihan atau training selama lima hari di Kopi Tutur Rasa Midtown Hotel.

Pelatihan itu sebagai pembekalan menjadi barista, kemudian mengisi unit jaringan hotel tersebut.

“Suka kopi, kopi caramel latte, dan perasaan ku senang jadi barista karena bisa buat kopi dan belajar. Sebelumnya belum pernah (bekerja). Dua bulan di sini. Belajar dulu, karena ada pelatihannya,” ungkap Della.

Ia juga mengaku tidak merasa sulit berkomunikasi dengan para staf hotel. Antara Della dan para staf juga saling belajar bahasa isyarat dengan tangan.

“Kadang jika kurang mengerti, saya mengetik di handphone,” ujarnya.

Dengan menjadi barista, Della mengaku, bisa belajar banyak hal bersama teman-teman tuli lainnya.

Ia juga senang bisa berinteraksi dan mengajarkan bahasa isyarat kepada para tamu hotel.

“Saya sempat terinspirasi jadi barista (teman tuli) ketika di Jakarta melihat barista (tuli) juga,” ungkapnya.

Selain beraktivitas sebagai barista, perempuan asal Demak Surabaya itu ternyata memiliki hobi menari.

Ia tergabung pada salah satu komunitas tari di Surabaya, yakni Kembang Renjana.

Kepiawaian Della dalam menari membuatnya melenggang di event-event tari yang digelar di berbagai daerah. Seperti ke Jakarta, Makasar, maupun Malang.

Tarian yang sering dibawakan seperti Tari Gandrung Banyuwangi, Tari Lenggang Surabaya dan Tari Saman Aceh.

Della bercerita bahwa dalam penampilan tari, mendapat arahan koreografi dari pelatih. Pengarah kode untuk menyelaraskan gerakan para teman-teman tuli.

“Aku belajar latihan nari dengan guru, jadi kode sambil isyarat nari. Latihannya sering dengan guru,” ujarnya.

Sementara itu, Publik Relation Midtown Hotel Surabaya, William mengatakan, kopi Tutur Rasa hadir setiap hari Selasa dan Kamis.

Sementara Jumat dan Sabtu di Midtown Residence, selain itu juga ada di Verwood Hotel pada Rabu dan Jumat.

“Ada delapan teman tuli, mereka dibagi di unit-unit lain. Kalau di sini ada Della dan Rio. Untuk komunikasi kami tidak ada kesulitan, karena dari pihak hotel juga ada pelatihan belajar (bahasa isyarat),” ujarnya, Sabtu (30/11/2024).

Dalam waktu singkat, Della dan para teman tuli lainnya belajar beberapa penyajian kopi seperti caramel latte, kopi gulo jowo, kopi lawas, kopi bapak yang dicampur jahe, dan americano.

Selain itu, mereka juga diberi pelatihan penyajian kopi kepada para tamu hotel.

“Kami juga mengajarkan mereka hospitality, jadi bukan hanya teman tuli yang beradaptasi jadi barista, kami juga saling belajar berkomunikasi,” sebut William.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved