Berita Pacitan
Melihat Gema Tabuhan, Konser Musik di Dalam Goa di Pacitan, Diramaikan Komposer Asal Austria
Kabupaten Pacitan biasa disebut sebagai kota 1001 goa. Bukan tanpa sebab, selain pantai, juga terdapat Goa sebagai wisata di Pacitan.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PACITAN - Kabupaten Pacitan biasa disebut sebagai kota 1001 goa. Bukan tanpa sebab, selain pantai, juga terdapat Goa sebagai wisata di Pacitan.
Salah satunya adalah Goa Tabuhan yang terletak di Dusun Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Diketahui bahwa Goa Tabuhan dikenal sebagai goa pertama kali yang menjadi destinasi wisata di Pacitan.
Disebut goa tabuhan lantaran dindingnya (stlaktit-stalagmit) dapat memunculkan bunyi menyerupai alat musik gamelan.
Keunikan goa Tabuhan itulah yang menyebabkan komposer asal Austria tertarik mengeksplore bunyi yang ada didalamnya. Hingga menghadirkan pertunjukan Gema Tabuhan, Minggu (8/12/2024)
Bisa dibayangkan bagaimana konser di dalam Goa?
Baca juga: Jalani Konser Perdana di Jember, Marion Jola Mengaku Capek, Sempat Jatuhkan Diri ke Panggung
“Ini adalah pergerakan masyarakat untuk membaca dan menjaga kebudayaan mereka sendiri. Pacitan memiliki cagar budaya yang luar biasa, dan ini adalah salah satunya," ungkap salah satu pengisi acara , Feri Elwafa, Minggu (8/12/2024).
Dia menjelaskan bahwa Gema Tabuhan adalah sebuah platform dan inisiatif inovatif yang mengkolaborasikan berbagai sektor mulai dari masyarakat, akademisi, praktisi independen, seniman, kurator, peneliti, ilmuwan dan institusi pemerintah.
Dengan bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni bunyi (sound art), musik, seni lintas media (intermedia art), serta narasi sejarah serta budaya.
Baca juga: Jalan Ponorogo-Pacitan Ambles, Digerus Sungai Grindulu Hingga 50 Meter, Dishub Minta Hati-hati
Proyek ini mencoba merespon fenomena akustik serta lingkungan ekologis pada situs pra-sejarah Goa Tabuhan, Pacitan, Jawa Timur.
Sejak tahun 10.000 Masehi, Goa Tabuhan menjadi rumah bagi Homo Wajakensis (Manusia Modern Awal) yang telah mengenal teknik penciptaan artefak batu melalui metode indirect percussion. Teknik ini kemudian diadaptasi ke dalam bahasa masyarakat menjadi istilah “Tabuhan.”
Kekayaan sejarah ini semakin diperkuat dengan fenomena akustik unik dari Goa Tabuhan, yang membuka peluang untuk mengeksplorasi budaya dengar dan presentasi seni berbasis ekologi serta sejarah.
Baca juga: Tolak Bansos, Warga Demak Beber Alasan Mending Jadi Gelandangan, Sempat Tinggal di Goa dan Makam
Dalam edisi perdananya, Gema Tabuhan menghadirkan instalasi seni suara yang terinspirasi oleh tradisi legendaris Gamelan Tabuhan. Tradisi ini diolah menjadi instalasi suara yang menghidupkan kembali fenomena akustik goa dengan pendekatan narasi ekologi dan sejarah. Sikap artistik untuk merayakan bebunyian gua tanpa melalaikan kesadaran untuk melestarikan gua itu sendiri.
Selain itu, Gema Tabuhan juga menyajikan pertunjukan elektro-akustik yang melibatkan komponis asal Austria, Elisabeth Schimana, bersama musisi Indonesia, mengeksplorasi ruang akustik Goa Tabuhan secara mendalam. Peristiwa ini akan digelar secara terbatas dengan undangan.
Setiap audiens yang diundang akan mengalami instalasi bunyi yang dapat dialami secara insitu. Pengunjung dapat berkeliling untuk mendengar bebunyian elektro-akustik di gua ini.
Baca juga: BREAKING NEWS - Remaja Perempuan Ditemukan Tewas di Dekat Wisata Goa Jegles Kediri, Ada Luka Tusuk
konser di dalam Goa
Goa Tabuhan
berita Pacitan terkini
komposer
gema tabuhan
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Pemkab Pacitan Dapat 7.000 Dosis Vaksin PMK dari Pemprov Jatim, DKPP Targetkan Tuntas Akhir Januari |
![]() |
---|
Pacitan Dapat Bantuan Vaksin PMK 7000 Dosis, DKPP : Prioritas Sapi Sehat |
![]() |
---|
Puluhan Sapi di Pacitan Sembuh dari PMK, DKPP Sebut Kebersihan Kandang Harus Dijaga |
![]() |
---|
Ratusan Sapi Terjangkit PMK Tapi Vaksin di Pacitan Kosong, DKPP: Kami Ajukan ke Provinsi |
![]() |
---|
Pasar Hewan di Pacitan Tutup Selama Dua Pekan, Buntut Ratusan Sapi Terjangkit PMK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.