Targetkan 50.000 Mahasiswa Baru, UT Surabaya Tawarkan Perkuliahan Fleksibel dan Biaya Terjangkau

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas Terbuka Surabaya (UT Surabaya) berkomitmen memberikan fasilitas pendidikan tinggi dengan daya tampung yang terus meningkat setiap tahunnya.

Bahkan UT Surabaya menargetkan 50.000 mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2025-2026. 

Sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) yang telah meraih akreditasi A, UT memiliki daya tarik tersendiri dengan sistem perkuliahan yang fleksibel.

Direktur UT Surabaya, Dr Suparti MPd mengungkapkan, program studi (prodi) Manajemen hingga saat ini paling banyak diminati oleh mahasiswa baru yang mayoritas merupakan pekerja.

Selain itu, Prodi PGSD dan PGPAUD juga banyak menjadi incaran mahasiswa baru.

Apalagi tahun ini kedua program studi tersebut dibuka untuk lulusan SMA sederajat tanpa perlu adanya surat keterangan mengajar minimal satu tahun.

“Kalau dulu untuk PGSD dan PGPAUD harus jadi guru minimal 1 tahun. Sekarang tidak perlu, karena ada PPG. Kami juga berencana membuka untuk PPG,” ujarnya, Minggu (8/12/2024).

Selain itu, prodi dengan tambahan kompetensi seperti praktikum juga banyak diminati.

Total ada empat fakultas dengan berbagai program studi yang disediakan oleh UT, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang memiliki prodi Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Syariah, Akuntansi, Akuntansi Keuangan Publik, dan Pariwisata.

Kedua, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Matematika, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Teknologi Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD), Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan Pendidikan Agama Islam (PAI).

Ketiga, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) yang memiliki Prodi Statistika, Matematika, Biologi, Teknologi Pangan, Agribisnis, Perencanaan Wilayah dan Kota, Sistem Informasi, Sains Data.

Serta keempat, Prodi Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) dengan Prodi Administrasi Publik, Administrasi Bisnis, Hukum, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, Ilmu Perpustakaan, Sosiologi, Sastra Inggris, Perpajakan (D3), Kearsipan (D4).

“Selain sarjana, UT juga menawarkan program magister dan doktor,” imbuhnya.

Sementara itu, Suparti, Direktur UT Surabaya menyatakan, kantor pusat UT menargetkan tahun ajaran baru nanti, bisa menerima satu juta mahasiswa baru.

“Target itu dipecah-pecah ke UT daerah di seluruh Indonesia dan luar negeri. Kebetulan target kami di semester ini 50 ribu mahasiswa,” jelasnya. 

Selain itu, sebagai perguruan tinggi terbuka yang memberikan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa batasan waktu dan tempat. 

“UT Surabaya hadir untuk menjawab tantangan pendidikan di era digital dengan menawarkan fleksibilitas, biaya terjangkau, serta kualitas akademik yang setara dengan perguruan tinggi konvensional,” ujarnya.  

Apalagi UT memiliki Sistem Pembelajaran Online (SPO) yang membuat mahasiswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja melalui sistem pembelajaran daring.  

“Kami juga menawarkan biaya kuliah yang kompetitif dengan sistem pembayaran yang fleksibel. Mulai Rp 1,3 juta per semester untuk yang mengambil perkuliahan full online dan Rp 2,2 juta per semester untuk yang mengambil perkuliahan tatap muka. Selain itu kami juga tidak ada uang gedung serta tanpa uang ujian, cukup UKT,” paparnya.

Selain itu, UT juga menyediakan berbagai program studi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Dan mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas tutorial online, bahan ajar digital, serta layanan konsultasi akademik.  

“Dengan program-program unggulannya, kami optimistis dapat menjadi pilihan utama masyarakat dalam mengakses pendidikan tinggi berkualitas,” tegasnya.

Pendaftaran di UT Surabaya juga dibuat agar mudah diakses, karena calon mahasiswa hanya perlu mengunjungi situs admisi-sia.ut.ac.id untuk memulai proses pendaftaran.

“Untuk S1 kami tidak ada tes masuk. Tes masuk hanya untuk pascasarjana saja,” tutupnya.