Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

Keseruan Pekan Berkasih, Anak Berkebutuhan Khusus di Jombang Pamer Bakat Seni, Ada Tari hingga Puisi

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Jombang diajak mentas di panggung dan menunjukkan kemampuan karya seni.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Anggit Pujie Widodo
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Jombang diajak mentas di panggung dan menunjukkan beragam bakat seni. Agenda ini digelar oleh Rumah Merdeka Indonesia bersama Yayasan Seribu Warna. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

TRIBUNAJTIM.COM, JOMBANG - Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Jombang diajak mentas di panggung dan menunjukkan beragam bakat seni. Agenda ini digelar oleh Rumah Merdeka Indonesia bersama Yayasan Seribu Warna.

Agenda yang bertajuk 'Pekan Berkasih' ini digelar di Gedung Kesenian Jombang, sekaligus memperingati Hari Disabilitas Internasional. Digelarnya agenda ini bertujuan untuk menginformasikan ke publik jika anak berkebutuhan khusus juga memiliki kelebihan. 

Salis Mustaqim, Pembina Pekan Berkasih, mengatakan agenda ini memang ingin menunjukkan keberagaman dan kebersamaan khususnya anak berkebutuhan khusus. 

"Terdapat tiga kegiatan besar yang dilakukan, pertama ada workshop bahasa isyarat untuk anak Tuli. Lalu kegiatan 'difabel mengajar' di salah satu SMP swasta di Jombang, dan puncaknya adalah kegiatan ini, pentas pendidikan inklusif yang melibatkan ABK dan non-ABK," ucap Salis saat dikonfirmasi pada Senin (9/12/2024). 

Baca juga: Intip Keseruan Anak Berkebutuhan Khusus di Gresik Belajar Melukis di Acara Srawung Budaya

Pentas ini menampilkan berbagai karya seni, mulai dari drama musikal Petualangan Hutan Misteri, pantomim Monster Pencuri Mimpi. Sampai tari kreasi dan musikalisasi puisi. 

"Pentas ini berkolaborasi dengan Hayala School, Sekolah Pantomim Nusantara, SLB Negeri Jombang dan SLB Muhammadiyah Jombang. Kesetaraan ini benar-benar kami wujudkan, tentunya berkolaborasi dengan banyak pihak agar adik-adik kita yang berkebutuhan khusus bisa saling belajar, bertumbuh dan menghargai satu sama lain," ujarnya.

Dalam menggelar pentas ini, pihaknya pasti mengalami kendala agar agenda bisa berjalan. Terutama dalam mendampingi anak-anak dengan hambatan mental, perilaku, seperti autisme dan hiperaktif. 

"Tentu para relawan kami sudah dibekali pelatihan khusus sebelum acara ini berlangsung. Jadi ada sekolah relawan untuk membekali para relawan ini dengan strategi pendampingan anak-anak berkebutuhan khusus," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved