Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

Warga Terdampak Banjir di Jombang Sambat ke Mensos dan Pj Gubernur Jatim, Ngaku Sering Dipingpong

Warga terdampak banjir di Jombang sambat ke Mensos Gus Ipul dan Pj Gubernur Jatim, mengeluh sering di pingpong saat melapor.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Anggit Puji Widodo
Didatangi Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, beserta Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, warga Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, meluapkan unek-uneknya, Sabtu (14/12/2024).  

Jarodi mengatakan, masyarakat ingin tindakan preventif sebelum banjir terjadi.

Seperti membersihkan sungai sebelum musim hujan tiba. 

"Ingin warga itu preventif, sebelum hujan turun, sungai-sungai dibersihkan, termasuk sampah-sampah. Karena lebih dominan sampah organik dari kampung. Eceng gondok, sampah, ini liar saat musim kemarau. Saat musim hujan tiba, jadi terbawa dan akhirnya menyumbat sungai," bebernya. 

Ia juga mengatakan, seharusnya ada solusi jangka panjang kepada masyarakat, bukan hanya sekadar solusi jangka pendek. 

"Jangan kalau ada kejadian baru mulai action. Warga tolong dikasih solusi jangka panjang juga. Kita setiap tahun kalau musim hujan selalu dihantui dengan banjir. Ini banjir terparah selama 3 tahun kebelakang ini," tukasnya. 

Sementara itu, menanggapi unek-unek warga, Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mengatakan, pemerintah pasti akan mencarikan solusi terkait banjir yang setiap tahun terjadi di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang ini.

"Kebutuhan dasar sudah dipenuhi semua. Kalaupun ada, pasti akan ada bantuan lagi pasca banjir, seperti pompa air, kompor dan sebagainya. Ternyata dari pak menteri sudah menyiapkan," imbuhnya. 

Ia menjelaskan, untuk saat ini fokus utama adalah mencari penyebab banjir bisa meluas dan belum juga surut hampir satu minggu lebih. 

"Yang paling utama adalah penyebabnya. Meluapnya air karena memang ini cekungan, kemudian daya tampung sungai tidak kuat. Maka dari itu, kita akan lakukan normalisasi sementara ini, kita lakukan untuk memompa keluar air," katanya melanjutkan. 

Adhy melanjutkan, ada tiga pompa yang sudah digunakan dan kemungkinan akan ditambah lagi untuk menyedot air keluar dari permukiman. 

"Berikutnya kita harus mulai keruk semua, jadi ini permasalahannya adalah sampah. Karena kita ingin semua eceng gondok kita selesaikan semua, dua hari setelah ini ketika semua sudah dikeruk, eceng gondok akan kita ambil," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved