Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penganiayaan Santri di Nganjuk

Update Penganiayaan Santri di Nganjuk, Korban Jalani Rawat Jalan, Polisi: Masih Ngeluh Pusing

Kepala Unit (Kanit) PPA Polres Nganjuk, Iptu Hanum Ayu Danastri saat menjelaskan kondisi santri korban penganiayaan teman sekamar di pondok pesantren,

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DANENDRA KUSUMA
Kepala Unit (Kanit) PPA Polres Nganjuk, Iptu Hanum Ayu Danastri saat menjelaskan kondisi santri korban penganiayaan teman sekamar di pondok pesantren, Sabtu (14/12/2024).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Nganjuk masih menunggu kondisi kesehatan santri, MKM (12), yang menjadi korban penganiayaan benar-benar membaik untuk dimintai keterangan. 

Kendati, sudah menjalani rawat jalan, MKM masih mengeluh pusing. 

Sebelumnya, warga Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri itu mengalami pendarahan otak serta kelumpuhan sebagian tubuh.

Ia sempat mendapat perawatan intensif dengan tindakan operasi di rumah sakit swasta, Kediri. 

Kepala Unit (Kanit) PPA Polres Nganjuk, Iptu Hanum Ayu Danastri mengatakan MKM telah pulang dari rumah sakit atau rawat jalan. 

Baca juga: Aniaya Santri Sampai Pendarahan Otak, Bocah 12 Tahun di Nganjuk Diamankan Polisi

MKM pulang dari rumah sakit pada Minggu (8/12/2024). 

"Korban saat ini sudah rawat jalan," kata Hanum, Sabtu (14/12/2024). 

Hanum mengungkapkan, pihaknya berencana meminta keterangan lebih lanjut terhadap korban. 

Sebelum menghimpun keterangan, Hanum perlu memastikan kesehatan korban pulih terlebih dahulu. 

"Informasinya, korban masih merasa pusing. Kami tidak bisa memaksakan (memintai keterangan) harus melihat kondisinya. Itu hak korban," ungkapnya. 

Ia melanjutkan, dalam waktu dekat pula, Unit PPA bakal melakukan konfirmasi ke rumah sakit tempat korban dirawat. 

Konfirmasi itu menyangkut, perawatan, diagnosa atau pun rekam medis. 

"Kami masih mendalami penyebab pasti luka di kepala (pendarahan otak) yang diderita korban," ucapnya. 

Diberitakan sebelumnya, motif kasus penganiyaan yang dialami seorang santri di Pondok Pesantren Fathul Mubtadi'in, Dusun Grompol, Desa Tanjungtani, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, terkuak.

Baca juga: 4 Fakta Santri di Nganjuk Aniaya Teman hingga Pendarahan Otak, Terkuak saat Memburuk, Teman Bersaksi

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved