Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Guru Andrianto Jalan Kaki Lintas Provinsi usai Tunggu 6 Tahun Mutasi, Lega Kini Dekat Keluarga

Inilah kisah guru SMP jalan kaki lintas provinsi dari Jawa Timur ke Jawa Tengah untuk memenuhi nazar.

Kolase ISTIMEWA/TRIBUN SOLO
Sosok Guru Andrianto Jalan Kaki Lintas Provinsi usai Tunggu 6 Tahun Mutasi, Lega Kini Dekat Keluarga 

"Saya melihat banyak sekali masyarakat di sini yang ingin belajar Al-Qur’an, namun terkendala biaya dan akses. Maka dari itu, saya berinisiatif untuk membuat program belajar gratis ini," ungkap Rahmayani di Pulau Rakyat, dilansir dari laman Kemenag via TribunJabar.

Perjalanan Rahmayani dalam memberantas buta aksara Al Quran tidaklah mudah.

Berbagai tantangan harus dihadapinya seperti keterbatasan saran dan prasarana.

Baca juga: Nasib Sominah Ibu Kantin yang Buang Jualan Siswi MTs, Kepsek Sebut Sering Berulah, Anak Ancam Guru

Akan tetapi, semua rintangan itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berbagi ilmu.

"Awalnya, hanya ada beberapa orang yang tertarik untuk belajar. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah santri semakin bertambah. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk terus berjuang," imbuhnya.

Diketahui, Rahmayani menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif agar para santri tidak mudah bosan.

Ia menggunakan berbagai media pembelajaran, seperti papan tulis dan diagram ilmu tajwid sehingga bisa mempermudah pemahaman materi.

"Saya berusaha membuat suasana belajar yang menyenangkan agar para santri tidak merasa terbebani. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah menyerap ilmu," jelasnya.

Program belajar Al Quran gratis yang digagas Rahmayani telah memberikan dampak positif yang sangat besar bagi masyarakat Desa Pulau Rakyat Tua.

Kini, banyak warga yang sudah bisa membaca Al Quran dengan lancar.

Baca juga: Guru yang Bertamu Bakar Santri usai Menuduh Korban Mencuri Ponsel, Ternyata Aksi sudah Direncanakan

Seorang santri berna Keysa mengaku sangat bersyukur kini bisa membaca Al Quran semenjak belajar bersama Rahmayani.

"Saya sangat bersyukur bisa belajar Al-Qur’an di sini. Dulu, saya tidak bisa membaca Al-Qur’an sama sekali. Sekarang, saya sudah bisa membaca surat-surat pendek," ujar Keysa salah seorang santri.

Program pengajaran Al Quran yang digagas Rahmayani ini pun diketahui oleh pimpinan MIN 3 Asahan, Tohiruddin Hasibuan, S.Pd., M.M.

Ia sangat mengapresiasi kepada guru yang terus memberikan ilmu pengetahuan mereka tidak hanya di madrasah melainkan di lingkungan masyarakat.

"Saya sangat bangga terhadap salah satu guru di madrasah kita, ibu Rahmayani telah menaburkan kebaikan dengan mengajar Al-Qur’an dirumahnya. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai kementerian agama dapat memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat di sekitar," ucapnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved