Berita Magetan
Mau Liburan Nataru, Motor Vario Sepasang Kekasih asal Kediri & Magetan Terjun ke Jurang di Sarangan
Kedua korban mengalami luka luka dilarika ke Puskesmas Kecamatan Plaosan. Ditambah lagi, sepeda motor yang mereka tumpangi jatuh ke jurang sedalam 6 m
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
“Minibus yang menabrak terpental akhirnya kena pengendara sepeda motor. Penumpang minibus dua orang, luka-luka bagian kaki. Pengendara sepeda motor matic 3 orang,” jelasnya.
Baca juga: Remaja Magetan Luka-luka Akibat Sabetan Senjata Tajam Sekelompok Pemuda, Diduga Berawal saling Ejek
Di tempat yang sama, korban pengendara sepeda motor, Agung Sasongko, mengungkapkan, kecepatan minibus yang sedang turun dari atas cukup kencang.
“Posisi kami di belakang, sama-sama mau turun. Tiba-tiba minibus nabrak bus yang berjalan di arah berbeda,” ungkapnya.
“Setelah tabrakan dengan bus, minibus terpental lalu kena kami. Kami tidak apa-apa. Ini mau pulang habis liburan di Telaga Sarangan Magetan, sama anak dan istri,” tandasnya.
Kasus lain, wisatawan nyalakan flare di telaga Sarangan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Magetan, menyesalkan ulah oknum wisatawan yang menyalakan flare, saat berlibur di Telaga Sarangan.
Aksi tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 35 detik, dan viral di media sosial Instagram Sarangan Official, Selasa (17/9/2024).
Video itu menampilkan puluhan pengunjung Telaga Sarangan, yang menghidupkan flare berwarna-warni di atas speed boat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelompok wisatawan mengatasnamakan Smakenza, yang diketahui berasal dari Sidoarjo.
Insiden yang mengundang respons dari para netizen, diduga terjadi pada Sabtu (14/9/2024).
Baca juga: Viral Aksi Wisatawan Nyalakan Flare saat Naik Perahu di Telaga Sarangan Magetan, Disbudpar Mengecam
Menanggapi hal tersebut Kepala Disbudpar Magetan Joko Trihono, mengimbau kepada wisatawan, tidak membawa barang properti yang mengganggu pengunjung lain.
“Ada hak orang lain, untuk menikmati wisata yang tenang, nyaman dan lain sebagainya,” ujar Joko, Kamis (19/9/2024).

Menurutnya, ketika flare dibawa ke sebuah tempat publik, tentunya tidak ada pengendalian serta sangat mengganggu pengunjung lain.
“Padahal kenyamanan dan keamanan wisatawan yang datang ke Telaga Sarangan, perlu dijaga,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Pariwisata Disbudpar Magetan, Eka Radityo, mengecam tindakan wisatawan tersebut.
Ia menegaskan, penggunaan flare di kawasan Telaga Sarangan dilarang keras, lantaran sebagai wisata alam yang harus dijaga kelestariannya.
“Kejadian serupa semoga tidak terulang. Keindahan Telaga Sarangan bisa diperkenalkan dengan cara yang lebih positif, tanpa merusak lingkungan,” tandasnya.
4 Warga Magetan Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Denpasar Bali, Baru 10 Hari Bekerja |
![]() |
---|
Diterjang Angin Kencang, 3 Warung di Telaga Sarangan Magetan Rusak Tertimpa Pohon, Begini Kondisinya |
![]() |
---|
Kasus PMK di Jawa Timur Capai Ratusan di Awal 2025, Terbanyak Ada di Jember |
![]() |
---|
Padahal Diparkir di depan Rumah, Pria Magetan Syok Mobil Pikapnya Raib, Rekaman CCTV Jadi Petunjuk |
![]() |
---|
Jajal Lintasan Sirkuit Parang, Khofifah Janji Bakal Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur Pelengkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.