Berita Viral
Tidur Lelap, Nenek Upon Diserang Cucu Pakai Garpu Tanah, Pelaku Ngaku Dengar Bisikan Tak Biasa
Tertidur lelap, seorang nenek di Cianjur langsung meregang nyawa setelah dipukuli pakai garpu tanah oleh sang cucu.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
LS pun menegaskan, tidak ada pemukulan yang terjadi saat pertengkaran tersebut.
Justru LS marah dengan orang yang dibawa oleh korban yang mengaku sebagai pengacara.
"Orang ini sempat dia pegang tangannya Bripka RH, terus saya bilang lepas. Kalau kamu tidak lepas, kita laki-laki dengan laki-laki, jangan dengan perempuan. Baru dia lepas," paparnya.
Baca juga: Alasan Sidang Tuntutan Kasus Polwan Bakar Suami di Mojokerto Ditunda, Terdakwa Briptu Dila: Siap

Setelahnya, LS memanggil Bripka RH ke depan teras rumahnya.
Di sana Bripka RH meminta LS untuk membantu membujuk korban agar menghapus video tersebut.
LS mengaku, saat berusaha berbicara baik-baik, ia justru dimarahi oleh Arnia.
Ia pun kembali untuk memberitahu Bripka RH.
Tak lama kemudian, suami Arnia turun dari mobil membawa tas dan ditahan oleh Bripka RH.
Aksi tarik-menarik pun terjadi antara suami Arnia dengan Bripka RH.
LS berupaya menahan suami Arnia, sehingga Arnia saling tarik menarik tas yang diduga berisi handphone tersebut hingga akhirnya jatuh bersamaan.
"Jadi kalau berbicara pemukulan di luar ataupun di dalam itu tidak ada. Yang di dalam mobil itu kan perang kata-kata," ucapnya.
Menurut LS, Bripka RH sempat menarik korban agar turun dari mobil untuk berbicara baik-baik.
Namun, korban enggan melakukannya.
"Saya halangi. Setelah itu Bripka RH tarik lagi dia dari mobil, turun-turun kita bicara. Kemudian tarikan kedua, korban A tarik rambutnya Bripka RH, direspons langsung pegang tangannya untuk lepas tarikan rambut," tandasnya.
Bripka RH juga sempat memegang bagian kepala korban A, namun karena korban menggunakan jilbab, maka lepaslah jilbab korban.
Sementara itu, menurut keterangan Arnia, peristiwa itu terjadi saat ia bersama suaminya berkunjung ke rumah adiknya di Perumahan Wanabakti, Kecamatan Betoambari, Senin petang.
Saat itu, Arnia sedang menumpang salat di rumah warga.
Baca juga: Sosok Nia Anak Pedalaman Kini Jadi Polwan, Ngajar Bocah Baca Tulis Ngaji di Hutan, Kapolres Bangga
Tiba-tiba Bripka RH yang merupakan tetangga almarhum adik korban datang dan langsung menemui Arnia.
Bripka RH saat itu menghubungi seseorang dan menyebutkan Arnia berada di Perumahan Wanabakti.
Arnia menjelaskan, Bripka RH kemudian mengamuk, memelintir tangannya, dan berusaha memukulnya.
Arnia pun merasa heran, padahal Bripka RH bukan anggota keluarganya, tapi ikut campur dalam masalah keluarganya.
"Saya sampaikan tidak usah ikut campur, dia putus urat malumu, ini urusan adik beradik," kata Arnia, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Bripka RH dilaporkan memukul Arnia di bagian bahu kiri dan lengan kirinya. Bahkan, tendangan lutut juga diterimanya.
Penganiayaan semakin membabi buta ketika seorang keluarga Arnia merekam tindakan Bripka RH.
"Pemukulan pertama dia maju, dia putar menyampaikan, baru dia tarik."
Baca juga: Sosok Iptu Wulan, Polwan Viral Ajak Makan Tukang Becak hingga Penyapu Jalanan, Dijuluki Selebgram
"Pemukulan kedua terjadi saat debat bahasa, di situ maju mau pukul, dihalau beberapa orang, dia tetap mengamuk," jelasnya.
Arnia menyebut, oknum polwan tersebut pandai memutarbalikkan fakta.
"Setiap dia habis memukul, dia bilang kita yang memukul dia."
"Kalau dia mendorong kita, dia bilang kita yang mendorong dia. Dia pintar, dia balikkan bahasa," tandasnya.
Akibat penganiayaan itu, Arnia kini kesulitan bergerak.
Ia lebih banyak menggunakan kursi roda karena kakinya sakit.
Tak hanya itu, lengan kiri dan bahunya juga membiru.
"Sudah periksa di dokter, kata dokter tidak ada yang patah. Dokter ahli saraf bilang saya terancam bisa terkena stroke dan cacat," jelasnya.
Rencananya, hari ini Senin (30/12/2024), pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan terhadap Bripka RH.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Tangis Pendeta Gereja Punya Utang Rp6 M Akan Disita Bank, Dibantu Gubernur |
![]() |
---|
Harga Tiket Film Merah Putih One For All Rp 17 Ribu, Tayang Duluan dari 200 Film yang Antre |
![]() |
---|
Alasan Suami di Berau Bunuh Istri Sedang Hamil dan Dua Anaknya, Firasat Jelek Kakek Benar |
![]() |
---|
Alasan Kopda Bazarsah Divonis Mati usai Tembak 3 Polisi Hingga Tewas saat Gerebek Sabung Ayam |
![]() |
---|
Sutradara Bongkar Fakta Ironi Ratusan Film Mengantre Tapi Merah Putih: One For All Bisa Tayang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.