Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PKL Tak Punya Tiket Masuk Babak Belur Dikeroyok 20 Satpam di Malam Tahun Baru: Ada yang Mencekik

Awalnya, pedagang kaki lima tersebut tak terima ditegur satpam hingga terjadi keributan yang berujung penganiayaan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Wikipedia
Ilustrasi 20 satpam keroyok seorang PKL di TMII 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pedagang kaki lima (PKL) berinisial DM menjadi korban dugaan pengeroyokan 20 satpam di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Ia menderita luka-luka setelah dikeroyok oleh gerombolan satpam TMII, Cipayung, Jakarta Timur.

Peristiwa dugaan penganiayaan ini terjadi Selasa (31/12/2024) siang, sekitar pukul 14.30 WIB.

Baca juga: Bos Curiga Nasabah Pasif Mau Buat Kartu ATM Baru, Ternyata Pegawai Bank Gondol Uang Rp2,1 Miliar

Adapun kejadian ini bermula saat DM hendak masuk ke kawasan TMII tanpa membeli tiket. 

Seorang satpam kemudian menegur korban.

Sebaliknya, pedagang kaki lima tersebut tak terima ditegur hingga terjadi keributan yang berujung penganiayaan.

"Pedagang tidak terima dan langsung mendorong petugas," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (1/1/2025).

"Serta ada petugas yang mencekik dan memukul mata kiri pedagang itu," imbuhnya.

DM mencoba melakukan perlawanan.

Namun setelah itu datang 20 orang satpam yang ikut menganiaya korban.

"Pedagang itu dipukul oleh banyak sekuriti lain berjumlah 20 orang," ungkap Kabid Humas.

"Selanjutnya datang teman pedagang itu meleraikan," lanjut Ade Ary.

Ia menuturkan, para pelaku kini dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"Para pelaku dalam penyelidikan," kata Ade Ary.

Pihak kampus buka suara terkait tewasnya mahasiswa Unitri karena dikeroyok. Fakta lain pun terungkap.
Ilustrasi pengeroyokan PKL (LADBIBLE via Kompas.com)

Saat ini korban telah melaporkan aksi pengeroyokan yang dialaminya ke Polres Metro Jakarta Timur.

Korban melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Cipayung pada Selasa (31/12/2024), atau pada hari penganiayaan terjadi.

"Sudah kita antar untuk visum juga. Nanti kita tunggu hasil visumnya seperti apa terkait luka-luka yang dialami," kata Kanit Reskrim Polsek Cipayung, AKP Edi Handoko, Kamis (2/1/2024).

Dari hasil penyelidikan sementara Unit Reskrim Polsek Cipayung, kejadian bermula ketika korban masuk ke area TMII melalui pintu belakang tanpa memiliki tiket resmi lalu diamankan satpam.

Sempat terjadi cekcok antara satpam TMII dengan PKL tersebut di area sekitar elevated parkir.

Hingga akhirnya penganiayaan terjadi mengakibatkan korban terluka.

"Satpam mengamankan karena pedagang tidak boleh berjualan di situ, dan tidak mempunyai karcis."

"Sekarang kita menunggu hasil visum apakah (korban) terkena pukul atau bagaimana," ujar Edi, melansir Tribun Jakarta.

Baca juga: Pengemis Maksa Minta Uang Marah saat Tak Dikasih Bikin Warga Geram, Kepergok Top Up Saldo di Kasir

Berdasar keterangan Polda Metro Jaya sebelumnya, korban PKL tersebut dikeroyok sekitar 20 satpam.

Namun Polsek Cipayung membantah adanya pengeroyokan dalam kasus.

Menurut Polsek Cipayung dari hasil penyelidikan, kasus yang dialami korban merupakan penganiayaan ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 352 KUHP, bukan pengeroyokan.

"Itu 352, kita sudah tindak lanjuti," tutur Edi.

Sementara pengelola TMII menyatakan masih melakukan penyelidikan internal terkait kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan satpam mereka terhadap PKL saat malam tahun baru.

Hal itu disampaikan Manager Corporate Secretary TMII, Novera Mayang Sari.

Ia menuturkan, pihaknya masih perlu melakukan penyelidikan secara internal untuk memastikan kejadian dan kronologi kasus.

"Saat ini kami sedang menyelidikinya, apakah memang terjadi dan seperti apa kronologinya," kata Mayang.

Ilustrasi TMII
Ilustrasi TMII (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Kasus serupa juga pernah terekam hingga viral di media sosial.

Diketahui, video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @metrobogor.

Video satpam dikeroyok rombongan pendekar yang maksa masuk Kebun Raya Bogor itu pun jadi sorotan. 

Di awal video, terlihat sekelompok orang dengan mayoritas mengenakan kaos hitam menyerang seorang satpam.

Para pelaku tampak mengejar satpam, kemudian mendorong dan memukul hingga satpam tersebut jatuh ke jalan. 

Tak hanya itu, mereka juga terlihat menendang gerbang pintu masuk Kebun Raya Bogor. 

Bahkan salah satu dari rombongan tersebut tampak melempar papan pemberitahuan ke arah gerbang.

Netizen yang melihat tingkah arogan rombongan silat tersebut merasa kesal.

"Jelas ini mukanya, semakin lemah mahluk dia akan semakin berkelompok, ditunggu hasil penangkapannya min"

"Tangkap anggota ormas tsb...kapolresta bogor jgn beri toleransi...tangkap bukti sudah kuat"

"Ga ditahan berarti luar biasa hukum di konoha"

Baca juga: Tak Ada Uang, Ayah Kabur Tinggalkan Jenazah Anak Bayi di RS, Rumahnya Kosong saat Didatangi Polisi

Kapolsek Bogor Tengah, AKP Agustinus Manurung mengatakan, insiden terjadi pada Minggu (15/12/2024), sekitar pukul 16.00 WIB. 

Keributan ini terjadi antara petugas pengamanan dengan rombongan wisatawan. 

"Itu tuh ada dua bis dari Banten. Mereka jalan-jalan tamasya ke Bogor."

"Sampai di Kebun Raya sekitar jam 16.00 sore, tapi pada waktu itu Kebun Raya sudah tutup."

"Mereka memaksa ingin masuk, tapi tidak diizinkan oleh satpam," ucap Agustinus saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2024), melansir dari Tribun Jakarta.

Rombongan tersebut adalah anggota salah satu perguruan pencak silat dari Banten. 

Karena tidak diizinkan masuk, rombongan menjadi marah dan menyerang petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk. 

"Rombongan perguruan pencak silat dari Banten mereka memaksa masuk."

"Ketika diberi tahu bahwa jam 16.00 WIB sudah tidak bisa menerima pengunjung lagi, mereka tetap memaksa sambil beralasan ingin masuk sebentar untuk berdoa."

"Namun satpam tetap tidak memberikan izin, sehingga keributan terjadi," tambah Agustinus. 

Dalam keributan tersebut, tujuh satpam terdorong, dan satu orang dipukul. 

Para korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Polresta Bogor Kota. 

"Saat ngamuk, pokoknya langsung ngejar satpam. Tujuh satpam kedorong, satu lagi dipukul."

"Setelah keributan selesai, rombongan tersebut langsung meninggalkan lokasi dengan menggunakan bus," pungkas Agustinus. 

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho mengatakan, saat ini laporan ini sedang ditindaklanjuti.

"Sudah ada laporan. Kita lakukan penyelidikan," ujar Aji.

Paksa Masuk Kebun Raya Bogor Padahal Sudah Tutup, Rombongan Pendekar Keroyok Satpam: Kami Mau Berdoa
Paksa masuk Kebun Raya Bogor padahal sudah tutup, rombongan pendekar keroyok satpam (Instagram via Tribun Jakarta)

Satu satpam menjadi korban pemukulan setelah rombongan wisatawan memaksa masuk meski jam operasional sudah berakhir.

"Saat satpam tidak ngasih masuk, rombongan langsung mengejar satpam. Tujuh orang satpam kedorong, satu satpam terpukul," ujar Kapolsek Bogor Tengah, AKP Agustinus Manurung, saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2024).

Agustinus menjelaskan bahwa insiden bermula ketika rombongan dari salah satu perguruan pencak silat asal Banten tiba di pintu masuk dan meminta izin untuk masuk ke dalam lokasi.

"Pendekar dari perguruan pencak silat dari Banten tetap memaksa sambil bilang, 'Sebentar kalau tidak, yang penting masuk ke dalam mau berdoa', dan satpam tetap menolak," jelasnya.

Penolakan tersebut memicu kemarahan dari rombongan, sehingga terjadi adu mulut antara delapan petugas keamanan dan para wisatawan.

Ketegangan pun meningkat hingga berujung pada tindakan kekerasan, di mana salah satu satpam menjadi korban pemukulan.

Setelah keributan mereda, rombongan wisatawan langsung meninggalkan lokasi menggunakan bus.

Korban pemukulan kemudian melaporkan insiden tersebut ke Polresta Bogor Kota dengan didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Bogor Tengah.

"Setelah keributan selesai, rombongan langsung meninggalkan lokasi dengan menggunakan bus," tambah Agustinus.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved