Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Orang Pertama Bongkar Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Curiga Warga Bawa Pecahan Rp100 Ribu

Kasus sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar menjadi sorotan hingga kini. Kini sosok orang pertama bongkar sindikat uang palsu UIN terungkap.

Kolase Istimewa dan YouTube KOMPAS TV
Sosok Orang Pertama Bongkar Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Curiga Warga Bawa Pecahan Rp100 Ribu 

"Dari 19 tahapan itu harus lulus semua," urai Syahruna.

Syahruna lantas menguraikan secara garis besar tahapan produksi uang palsu.

Semua dimulai dari tahapan mencetak benang pengaman dan tanda air.

Pembuatan kedua item itu menggunakan mesin sablon.

Syahrna menyesal belum sempat mahir mengoperasikan mesin cetak uang palsu. Dia menjadi salah satu tersangka pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Syahrna menyesal belum sempat mahir mengoperasikan mesin cetak uang palsu. Dia menjadi salah satu tersangka pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar. (Istimewa)

"Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu)," tambahnya.

Syahruna menceritakan, di awal pembuatan uang palsu, ia dan kawan-kawan tidak memproduksi banyak.

Awalnya hanya ada satu rim atau 500 lembar uang palsu.

"Sedikit dulu karena itu butuh proses," katanya.

Syahruna mengaku dari 200 lembar komplotannya mampu memproduksi uang palsu sebanyak Rp 100 juta.

Sedangkan bahan-bahan sebelumnya sudah disimpan digudang.

Lokasinya berada di lantai dua gedung perpustakaan.

Syahruna menjelaskan, semua bahan berasal dari China.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis akhirnya buka suara. Ia berang bukan kepalang atas kasus uang palsu di kampus ia pimpin.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis akhirnya buka suara. Ia berang bukan kepalang atas kasus uang palsu di kampus ia pimpin. (Kolase YouTube Kompas TV dan Tribun Timur)

Di sisi lain, rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis akhirnya buka suara.

Ia berang bukan kepalang atas kasus uang palsu (upal) diproduksi di kampus yang ia pimpin.

"Saya marah, saya malu, saya tertampar," kata Hamdan Juhannis, menanggapi kejahatan pembuatan dan peredaran upal yang terkuak dari dalam kampus baru-baru ini, dikutip dari kompas.tv.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved