Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Parkir di Kayutangan Malang Diprioritaskan Pakai Non Tunai, Wisatawan Beri Apresiasi

Parkir di Kayutangan Malang diprioritaskan menggunakan non tunai, wisatawan beri apresiasi: Kami juga dapat karcis.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Benni Indo
Putri Rahayuningsih, seorang wisatawan asal Kabupaten Jombang, membayar tarif parkir menggunakan barcode ke petugas Dishub Kota Malang, Senin (6/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pelaksanaan kebijakan parkir berbayar di Kayutangan Malang telah berjalan sepekan.

Dalam sepekan tersebut, masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi, pun hal-hal yang diapresiasi.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Malang menerapkan kebijakan parkir gratis yang berakhir pada 28 Desember 2024.

Putri Rahayuningsih, seorang wisatawan asal Kabupaten Jombang yang parkir di lokasi parkir bekas perbankakan syariah Kayutangan berpendapat perlunya tanda yang menunjukan bahwa tempat parkir tersebut dikelola oleh Dinas Perhubungan.

Sehari sebelumnya, ia sempat ragu untuk parkir di tempat itu, karen bentuk bangunan yang lebih terkesan perkantoran dari pada tempat parkir.

"Kemarin saya parkir di seberang sana. Hari ini baru parkir di sini," katanya, Senin (6/1/2025).

Di sisi lain, Putri mengapresiasi pelayanan pembayaran melalui kode batang atau barcode.

Menurutnya, hal itu membuat pelanggan nyaman dan aman.

Pelanggan tidak perlu mengeluarkan uang secara langsung. Uang yang ditransfer langsung masuk ke kas daerah.

"Kami juga dapat karcis. Kalau parkir di seberang kemarin, tidak dapat karcis," ujar Putri.

Alan Kamiswara, wisatawan lainnya berpendapat, tempat parkir yang tersedia saat ini sangat nyaman.

Pasalnya, berada di dalam ruangan, sehingga pelanggan tidak khawatir jika hujan.

"Dingin tempatnya karena di dalam ruangan," ujarnya.

Alan juga berpendapat sama dengan Putri. Tempat parkir yang ada sekarang harus disosialisasikan agar pengunjung paham.

Gedung yang besar itu menurutnya lebih mirip kantor atau tempat belanja dari pada lokasi parkir.

Baca juga: Pemdes Cemas Lahan Parkir Alun-alun dan Pasar Pengging DIserobot, Padahal Beri Pendapatan Rp100 Juta

Angga Kamil, petugas Dishub yang berada di lokasi mengatakan, setiap pelanggan yang datang akan diarahkan untuk melakukan pembayaran melalui kode batang atau barcode.

Tipe pembayaran seperti itu banyak diterima masyarakat, terutama kalangan anak muda.

"Kalaupun ada orang tua yang tidak bisa menggunakannya, saya selalu arahkan agar anaknya yang melakukan pembayaran tidak tunai," ujarnya.

Setiap pelanggan yang datang selalu diberi karcis parkir.

Karcis parkir itu diberikan sesuai dengan jenis kendaraan.

Pada akhir pekan lalu, Angga mengatakan, jumlah pelanggan yang menggunakan lahan parkir baru cukup tinggi. Jumlahnya lebih dari 300 kendaraan.

"Sabtu pekan lalu sampai ke belakang kendaraan yang parkir. Memang kami upayakan untuk sosialisasi terus agar masyarakat atau wisatawan tahu kalau gedung ini tempat parkir," katanya.

Parkir di gedung baru itu dipastikan lebih aman.

Pasalnya, berada di dalam gedung dan dijaga oleh petugas berseragam.

Angga mengatakan, jumlah pengunjung mulai meningkat menjelang malam hari. Terutama ketika akhir pekan tiba. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved