Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Merawat Budaya, Sanggar Sekalendra Asah Bakat Pecinta Seni Tari Remo

Sikap tubuh yang tegap dengan gerakan kaki yang rancak dan dinamis ditampilkan oleh anak-anak Sanggar Sekalendra Surabaya.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Nur Ika Anisa
Anak-anak Sanggar Sekalendra tampil di Grand City Mall Surabaya  

“Di tempat kami, ada olah tubuh. Pondasinya di kekuatan kaki dan tangan. Kalau mereka sudah pas, tidak merasakan sakit karena terbiasa, Insyaallah bisa menarikan remo,” jelas Anita.

Anita menyebut, penari cilik di Surabaya cukup berkembang. Terlihat dari anak-anak usia dini yang mulai tertarik berlatih.

Anak-anak tidak hanya belajar tari remo, melainkan tari kreasi hingga dance.

Namun, ia menegaskan, tari remo dengan kekuatan otot kaki dan tangan yang kuat, menjadi dasar utama sebelum berlatih tarian lainnya.

Kekuatan kaki dan tangan dari Tari Remo, dinilai bisa membuat anak-anak lihai tarian lainnya.

Seperti cheerleader, dance, senam irama, bahkan disebut ada yang menguasai senam indah lompat jauh dari kelenturan kekuatan otot tangan dan kaki.

“Kalau anak-anak itu, sebelum menginjak ke tari kreasi, dia harus bisa tari tradisional. Karena kalau sudah bisa tari tradisional, apapun tarian insyaallah dia bisa,” ujarnya.

Selama mendidik anak-anak berlatih tari, lanjut Anita, memang butuh kerjasama dengan orang tua.

Tidak memaksakan kehendak adalah hal utama. Anak-anak harus memiliki keinginan sendiri untuk belajar tari. Salah satunya bisa dengan pengenalan lingkungan.

“Jadi anak-anak saya suruh lihat dulu, orang tua mendampingi saja, melihat yang lain, saat enjoy mereka akan kenalan dan ikut-ikutan temannya. Karena melihat temannya banyak, lama-lama akan ikutan (latihan),” ungkapnya.

Tari remo disebut memiliki banyak jenis. 

Remo Putri dengan kidungan, Remo Munali Fatah, Tari Remo Boletan, Tari Remo Tayub hingga dikreasikan ke beberapa macam seperti gagrak anyar, alap-alap hingga seni tari remo rek.

Kegigihan anak-anak berlatih rutin di sanggar yang terletak di Rangkah Surabaya ini membuahkan hasil. Mereka tak hanya tampil di berbagai event, juga mengikuti lomba talent.

“Kita mencetak generasi seni, generasi penerus. Ibaratnya membibit. Pertama itu manfaatnya anak berani tampil di depan umum, biarkan dia berkepresi, jika ikut lomba dan mendapat kemenangan itu bonus,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved