Harga Cabai Rawit di Ponorogo Meroket, Rp 100 Ribu Per Kilogram, Pedagang Sebut Cuaca Jadi Sebab

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Harga cabai rawit di Pasar Legi Ponorogo memedas. Dimana harga cabai rawit tembus Rp 100 ribu per kilogram.

Beberapa pedagang menyebut harga cabai yang kian meninggi itu karena beberapa faktor.

Diantaranya adalah faktor hujan, sehingga menyebabkan cabai rawit banyak yang membusuk.

Beberapa pedagang di Pasar Legi Ponorogo, ketika ditemui juga terlihat memilih dan memilah mana cabai rawit yang masih segar untuk dijual maupun cabai yang busuk.

“Jan melonjak mbak, rawit dari Sabtu kemarin (Sabtu 4 Januari 2025) tinggi harganya. Rp 100 ribu per kilogram,” ungkap salah satu pedagang di Pasar Legi Ponorogo, Suprihatin, Kamis (9/1/2025).

Baca juga: Harga Cabai Makin Mencekik, Pedagang Makanan di Kota Malang pun Menjerit

Dia mengatakan karena musim hujan ini stok yang datang tidak banyak. Kalaupun datang banyak yang membusuk.

“Musim hujan itu banyak yang rontok, banyak yang busuk. Biasanya 10 kilogram itu bersih gitu, sekarang dapat separuhnya saja alhamdulillah,” katanya,

Pembeli, jelas dia, juga akhirnya mengurangi pembelian. Dimana biasanya beli 1 kilogram sekali beli. “Sekarang beli setengah maupun seperempat,” urainya.

Baca juga: Harga Cabai di Kota Malang Tembus Rp110 Ribu per Kilogram, Pedagang Warung Susah Payah Jualan

Pedagang lain, Evi Anggraini menjelaskan bahwa harga cabai rawit di lapaknya beberapa waktu terakhir Rp 90 ribu per kilogram sampai Rp 95 ribu per kilogram.

“Ini tadi Rp 95 ribu per kilogram. Harganya naik turun. Tapi sebelumnya Rp 25 ribu per kilogram sampai Rp 30 ribu per kilogram,” bebernya.

Dia menjelaskan bahwa harga cabai rawit kian memedas itu mulai tahun baru atau 1 Januari 2025 lali. Bukan malah menurun melainkan tambah pedas menjadi Rp 95 ribu per kilogram.

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Hipnotis di Bondowoso - Harga Cabai Makin Pedas di Kota Malang

“Gak tahu kenapa, yang jelas banyak yang membusuk. Sekarang yang beli juga sepi. Biasanya 40 kilogram per hari habis, sekarang cuma 10 kilogram,” urainya

Salah satu pembeli, Sujono mengaku tidak bisa berbuat banyak. Dia sendiri tidak mempermasalahkan dengan naiknya harga cabai rawit.

“Pokoknya barangnya ada aja, jangan langka atau tidak ada. Mahal tidak apa-apa. Buat sambal dagangan saya,” pungkas penjual sate gulai ini.