Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Batu

Nama Diskominfo Batu Dicatut Penipu, Order Fiktif ke Pengusaha Makanan, Tak Berhubungan dengan MBG

Baru-baru ini Kota Batu digegerkan dengan aksi penipuan yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan Diskominfo Kota Batu

Penulis: Dya Ayu | Editor: Samsul Arifin
Freepik.com/jcomp
Ilustrasi penipuan digital. Kota Batu digegerkan dengan aksi penipuan yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan Diskominfo Kota Batu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Baru-baru ini Kota Batu digegerkan dengan aksi penipuan yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan Diskominfo Kota Batu.

Oknum yang saat ini masih dicari keberadaanya itu melancarkan aksi penipuannya dengan cara melakukan orderan fiktif ke sejumlah pengusaha makanan dengan mengatasnamakan Diskominfo hingga mengakibatkan pengusaha makanan tersebut mengalami kerugian jutaan rupiah. 

Terkait hal ini Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto membenarkan adanya orderan fiktif yang mengatasnamakan tempat kerjanya itu.

Namun ia menegaskan orderan fiktif yang dibuat sang penipu murni membuat pesanan makanan atas nama Diskominfo dan tidak menggunakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini tengah mulai digencarkan Pemerintah Pusat.

“Iya benar adanya orderan fiktif tersebut dengan mengatasnamakan Diskominfo Batu. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan Program Makan Bergizi  Gratis. Pelaku hanya memakai nama Diskominfo untuk menipu dan ada sebanyak 3 pengusaha makanan datang ke kami, padahal kami tidak memesan,” kata Onny Ardianto kepada Suryamalang.com, Selasa (14/1/2025).

Baca juga: Polresta Malang Imbau Warga Waspada Penipuan yang Catut Program Makanan Bergizi Gratis

Lebih lanjut Onny menjelaskan agar terhindar dari orderan fiktif seperti yang terjadi di Kota Batu dan beberapa daerah lainnya, pengusaha makanan perlu mengetahui adanya orderan di lingkup Pemerintahan wajib melalui sistem e-katalog. Sehingga tidak bisa apabila melakukan order diluar dari sistem.

“Kami sebarkan dan kami sosialisasikan karena semua harus melalui e-katalog yang sudah menjadi sistem LPSE. Sehingga harapan kami tidak ada lagi yang tertipu orderan fiktif seperti ini lagi, apalagi di daerah lain banyak yang tertipu dengan mencatut orderan untuk program MBG,” jelasnya. 

Baca juga: Ratusan Warga Doa Bersama dan Tabur Bunga 7 Hari Tragedi Kecelakaan Bus Pariwisata di Kota Batu

Seperti diketahui, sebelumnya ada sebanyak 3 pengusaha makanan yang mengaku mendapat orderan makanan dengan jumlah dari orang yang mengaku bekerja di Diskominfo Kota Batu bernama Fajar dengan nominal jutaan rupiah.

Namun kenyataanya di Kota Batu tak ada staf bernama Fajar dan Diskominfo tak melakukan orderan makanan apapun.

“Dari 3 pengusaha makanan itu, 2 diantaranya konfirmasi ke kami terlebih dahulu sehingga tidak sampai mengalami kerugian,” ujarnya.

Baca juga: Tanah Longsor di Kota Batu, Plengsengan Non Teknis Ambrol Diguyur Hujan Berhari-hari

Sedangkan 1 pengusaha bernama Mardiansyah mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta setelah memproses makanan hingga 80 persen, dengan harga tiap pack Rp 45 ribu berisi nasi, rendang daging sapi, fuyunghai, bakmi, sayur dan pisang

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved