Dampak Harga LPG 3 Kg Naik, Pedagang Kuliner di Ponorogo Ngaku Keuntungan Berkurang : Takut Tak Laku

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sehari pasca kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kilogram, beberapa pedagang kuliner mengaku keberatan.

Sebelumnya HET LPG 3 Kg Rp 16 ribu per tabung saat ini Rp 17 ribu per tabung,

Dimana keuntungan yang diterima menjadi menipis. Mereka juga tidak berani menaikkan harga dagangan yang berada di lapak mereka.

“Ya gimana, tempe goreng tetap saya jual Rp 1000, bakwan juga begitu,” ungkap salah satu pedagang gorengan, Siti Murbiah, Kamis (16/1/2025),

Dia menjelaskan bahwa i Rp20 ribu per tabung. Padahal sebelumnya, pedagang asal Kelurahan Mangkujayan Kabupaten Ponorogo membeli hanya Rp 18 ribu sampai Rp 19 ribu per tabung.

Baca juga: Harga LPG 3 Kg di Pengecer Rp 20 Ribu, Konsumen Restui Kenaikan Asal Barang Tidak Langka 

“Tidak ambil untung daripada pembeli lari, Mending untung kecil saja lah,” tambahnya ketik ditemui di lapaknya,

Setali tiga uang, pedagang angkringan, Nur Cholis. Dia merasakan dampak langsung dari kenaikan gas LPG 3 kg. 

Baca juga: Harga LPG 3 Kg Naik Jadi Rp 18 Ribu, Pelaku Usaha dan Warga di Kediri Khawatirkan Dampaknya

“Tadi pagi sudah naik jadi Rp20 ribu. Berat, tapi saya tidak berani menaikkan harga jual makanan maupun minuman. Takut nggak laku,” tegasnya.

Pemilik angkringan di Jalan Jaksa Agung ini berharap, harga bisa normal lagi. Dalam artian harga gas dikembalikan menjadi Rp 16 ribu per tabung.

Baca juga: Harga LPG 3 Kilogram di Ponorogo Naik, Pangkalan Sebut Stok Aman dan Pembeli Belum Resah

“Kalau gitu saya beli di pengecer kadang Rp 19 ribu per tabung atau Rp 18 ribu per tabung,” paparnya.

Harga gas LPG 3 Kg di Kabupaten Ponorogo resmi mengalami kenaikan pada Rabu (15/1/2025), sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024.

Harga Eceran Tertinggi (HET) gas bersubsidi tersebut yang sebelumnya Rp16.000 per tabung kini menjadi Rp18.000 per tabung.