Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Program Makan Bergizi Gratis bagi Siswa Belum Terlaksana di Jember, ini Kendalanya

Dapur Sehat Program Makan Bergizi gratis bagi anak sekolah  di Kabupaten Jember, Jawa Timur hingga kini masih belum bisa beroperasi.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
Suasana Dapur Sehat di Markas Koramil 0824/01 Jember untuk makan bergizi gratis bagi anak sekolah, Senin (6/1/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Dapur Sehat Program Makan Bergizi gratis bagi anak sekolah  di Kabupaten Jember, Jawa Timur hingga kini masih belum bisa beroperasi.

Komandan Kodim (Dandim) 0824 Jember, Letkol Arm Indra Andriansyah mengakui program prioritas nasional rencananya diluncurkan pada 13 Januari 2025.

Namun ada kendala anggaran, sehingga hal itu belum bisa dilakukan.

"Kami dapur sudah siap, personel dan suplaier sudah siap. Tinggal mekanisme penyaluran anggaran itu saja kendalanya," ujarnya yang ditulis media ini, Sabtu (18/1/2025).

Baca juga: Awal 2025, Ada 293 Kasus DBD di Jember, 56 Orang Positif dan Satu Meninggal Dunia

Dia mengaku belum bisa menjadwalkan pelaksanaan program ini. Sebab hal itu hanya bisa dijawab Badan Gizi Nasional (BGN) melalui kepala dapur sehat.

"Kami disini hanya melaksanakan pendampingan. Namun sebatas yang kami tahu seperti itu," ucap Andri.

Andri mengatakan, bila anggaran makan bergizi gratis ini telah tersalurkan. Pasti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jember langsung beroperasi.

"Kalau misalkan penyaluran anggaran ini sudah clear. Sudah bisa dioperasionalkan, kami personel sudah siap dan dapur juga sudah siap," imbuhnya.

Baca juga: Diguncang Gempa, Setengah Bangunan Rumah Lansia di Jember Ini Ambruk

Andri mengatakan, saat ini di Jember baru ada satu dapur sehat, dengan 50 personel. SPPG ini hanya melayani 3000 siswa di Kecamatan Patrang.

Dia mengatakan  dibutuhkan sebanyak 157 hingga 170 dapur sehat. Sebab jumlah anak sekolah di Jember diperkirakan mencapai 450 ribu siswa.

"Kalau satu dapur untuk 3000 siswa. Berati dibutuhkan 157 hingga 160 dapur nantinya," ucapnya.

Andri menjelaskan dalam pendirian dapur sehat, BGN nanti bekerja sama dengan vendor ataupun instansi. Sementara Kodim bertugas mendampingi.

"Pelaksanaanya tetap berkoordinasi dengan Kodim untuk menghindari kekurangan jumlah dapur atau berlebih. Serta menghindari duplikasi pendistribusian sehingga tidak merata," tuturnya.

Kemudian untuk penyaluran makanan di sekolah-sekolah tidak ada prajurit TNI yang terlibat. Hal itu dilakukan oleh masyarakat sekitar dapur sehat.

"Seperti penyiapan bahan baku dan memasak, semua itu kami manfaatkan masyarakat setempat. Kami hanya mendampingi," katanya.

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved