UMKM
Kisah Sukses Ajeng Kinasih, Perajin Jember Ubah Tali Plastik Jadi Tas Anyaman Bernilai Jutaan Rupiah
Ajeng Wulan Kinasih, pengrajin tas anyaman di Jember Jawa Timur ini sukses membangun industri rumah tangga.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sudarma Adi
Ringkasan Berita:
- Pelaku Usaha: Ajeng Wulan Kinasih (33), perajin tas anyaman di Jember.
- Produk: Tas anyaman decoupage berbahan dasar tali plastik strapping band.
- Prestasi: Diundang dalam event Jember Culture dan UMKM Viral (PGN)
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Ajeng Wulan Kinasih, perajin tas anyaman di Jember Jawa Timur ini sukses membangun industri rumah tangga.
Perempuan umur 33 tahun ini memanfaatkan tali plastik strapping band, yang dianyam sedemikian rupa menjadi tas decoupage.
Keberhasilan produsen kerajinan tangan membangun bisnis rumahan, hingga diundang dalam event Jember Culture dan UMKM Viral yang digelar Perusahan Gas Negara (PGN), Minggu malam (9/11/2025).
Baca juga: Tak Kunjung Diperbaiki Pasca Gempa, Tembok Rumah Warga Jember Ini Ambruk
Pemasukan Jutaan Rupiah dari Tas Anyaman
Ajeng Wulan Kinasih mengaku, pendapatan perbulannya rata-rata Rp 3 juta, sebab tas anyaman telah masuk di lima toko besar kawasan Jember Kota dan di dua ritel daerah Jakarta.
"Kalau sepi yang dapat Rp 3 juta, tapi kalau pas rame pendapatan bisa mencapai Rp 8 juta sebulan. Bisanya itu ketika musim hajatan nikah," ujarnya, Senin (10/11/2025).
Ajeng mulai merintis usaha rumahan ini pada 2021, ketika itu masih belajar memberikan tambahan gambar pada tas decoupage yang dipasok dari Banyuwangi.
"Jadi saya ambil tas decoupage polosan dari mitra saya di Banyuwangi, terus tas itu saya tempeli gambar untuk saya jual lagi," ungkapnya.
Melihat jualan tas ini agak laris, Ajeng pun mencoba belajar menganyam tas sendiri, sebab prospek pasarnya di Jember masih sangat terbuka.
"Produsen tas ini di Jember masih jarang ada, artinya peluangnya besar. Akhirnya saya putuskan buat tas sendiri dan bisa mulai produksi pada 2023," kata perempuan yang tinggal di Perumahan Darma Alam Kelurahan Sempusari Kecamatan Kaliwates Jember.
Pada awal mulai memproduksi tas, Ajeng mengaku mendapatkan orderan 1000 tas dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, dengan batas waktu 20 hari harus selesai.
"Saya saat itu bingung, sehingga saya ajak tetangga sekitar untuk membuat, agar target tercapai karena orderannya sangat banyak kuwalahan saya," imbuhnya.
Pada 10 hari pertama, Ajeng mengaku mengajari 8 orang tetangga, secara bergantian tiap hari, cara menganyam strapping band hingga jadi tas.
"Baru 10 hari selanjutnya, saya memproduksi pesanan Pemda tersebut, alhamdullah pesanan terpenuhi tepat waktu," tambahnya.
Baca juga: Tragedi Anak Bunuh Ibu Kandung di Jember, Paman Sempat Diserang saat Melerai Pertikaian
Sejak saat itu, mereka menjadi pekerja di industri rumahan ini dengan upah berdasarkan jumlah tas yang berhasil dianyam.
| Geliat Usaha Kaca di Dusun Kalanganyar Gresik, Jadi Jalan Hidup Sebagian Warga: ke Pelosok Negeri |
|
|---|
| Keuletan Ichwan Pengrajin Burung Garuda di Jombang, Menjaga Identitas Bangsa Lewat Ukiran Kayu |
|
|---|
| Jejak Tono Saputro Bangun UMKM Karangan Bunga di Jombang, Berdayakan Ibu RT hingga Tembus Papua |
|
|---|
| Kisah Mantan TKI Jadi Pelaku UMKM Sukses di Madiun, Olah Umbi Talas Jadi Cemilan Ekspor |
|
|---|
| Uniknya Onde-Onde Ubi Ungu, Camilan Lokal Naik Kelas Berkat Inovasi Ibu Rumah Tangga di Jombang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Ajeng-Wulan-Kinasih-pamerkan-tas-anyamannya-di-Jember-Culture-dan-UMKM.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.