Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Menuju 2 Abad Usia Kelenteng Eng An Kiong Malang, Akan Digelar Kirab Internasional

Menuju 2 abad usia Kelenteng Eng An Kiong Malang, akan digelar kirab internasional dan beragam kegiatan lain.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Purwanto
Pekerja membersihkan patung di Kelenteng Eng An Kiong Kota Malang, Senin (20/1/2025). Sejumlah persiapan dilakukan mulai dari menghias lampion hingga pembersihan ruangan menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari 2025 mendatang.  

Saat ini, rupang tersebut akan dikirab sendiri di Malang.

Dan pihak Kelenteng Eng An Kiong Malang telah menyebar undangan untuk perayaan dua abad Kelenteng Eng An Kiong.

"Jadi di setiap Kelenteng yang punya Rupang Fu Tek Cek Sin pasti mereka akan hadir," ujarnya.

"Kami juga menyebarkan lewat flyer, mungkin mereka sudah tahu semuanya," tambahnya.

"Tentu saja yang hadir nanti perorangan, kelompok, atau nama kelenteng dari berbagai kota di Indonesia, dan dari berbagai macam negara," ujarnya.

Kelenteng Eng An Kiong, merupakan rumah peribadatan tiga agama yakni Konghucu, Budha dan Tao.

Kelenteng ini juga masuk juga ke dalam warisan cagar budaya sebagaimana diinformasikan dari website Pemerintah Kota Malang.

Kelenteng Eng An Kiong memiliki arsitektur khas Tiongkok dengan pengaruh lokal. 

Bangunan ini terdiri dari beberapa bagian, mulai dari bangunan utama yang berisi altar Dewa Buddha dan dewa-dewa lainnya.

Ruang Paviliun yang digunakan untuk kegiatan keagamaan dan sosial.

Lalu ada taman yang menawarkan suasana tenang dan asri.

Serta gerbang yang diukir dengan motif Tiongkok.

Kelenteng Eng An Kiong tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga pusat kegiatan sosial seperti acara-acara budaya dan keagamaan.

Lalu ada juga kerap menyelenggarakan kelas agama dan bahasa Tionghoa.

Serta dari sisi pariwisata yang dapat menarik pengunjung dengan arsitektur dan keunikan budaya.

Menurut Rudy Phan, saat ini Kelenteng Eng An Kiong menjadi simbol dari toleransi antar umat beragama.

"Saat ini cukup banyak, turis asing yang datang untuk sekedar berwisata ke sini, sekaligus mencari informasi," ujarnya.

"Terkadang juga ada wisatawan lokal yang datang ke sini juga untuk sembahyang dan berwisata," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved