Berita Kota Malang
Menuju 2 Abad Usia Kelenteng Eng An Kiong Malang, Akan Digelar Kirab Internasional
Menuju 2 abad usia Kelenteng Eng An Kiong Malang, akan digelar kirab internasional dan beragam kegiatan lain.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kelenteng Eng An Kiong yang berada di Kota Malang, Jawa Timur, kini telah memasuki usia 200 tahun.
Sejak berdiri pada tahun 1825, Kelenteng Eng An Kiong merupakan satu di antara beberapa kelenteng tertua di Indonesia.
Pembangunan kelenteng ini pada mulanya dimulai oleh komunitas Tionghoa di Malang, yang mayoritas beragama Buddha dan Konghucu.
Kelenteng Eng An Kiong saat ini menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya masyarakat Tionghoa.
Menuju Dua Abad usia Kelenteng Eng An Kiong, akan diselenggarakan beragam kegiatan yang dimulai pada 26-28 September 2025.
Salah satu kegiatannya ialah melakukan kirab internasional, dengan mendatangkan tamu dari luar negeri.
Mulai dari Tiongkok, Hongkong, Singapura, dan beragam negara lainnya.
"Sama seperti kelenteng-kelenteng lainnya yang usianya sudah menginjak dua abad, nanti akan ada kirab internasional," kata Ketua Kelenteng Eng An Kiong Malang, Rudy Phan kepada Tribun Jatim Network pada Jumat (17/1/2025).
Dalam kirab internasional nanti, akan melewati sejumlah jalan yang ada di sekitaran Kelenteng Eng An Kiong Malang.
Kegiatan ini akan dihadiri oleh para pengurus kelenteng dari berbagai macam negara yang memiliki Rupang Fu Tek Cen Sin.
Baca juga: Sembahyang Rebutan di Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung, Ribuan Warga Antre Dapat Paket Sembako
Fu Tek Cen Sin adalah nama Hokkien dari Dewa Fu De Zheng Shen, yaitu Dewa Bumi dalam agama tradisional Tiongkok.
Rupang Fu Tek Cek Sin inilah, yang nantinya diarak keliling saat kirab internasional untuk memperingati dua abad Kelenteng Eng An Kiong Malang.
"Untuk acaranya, yang jelas kami akan melakukan terima tamu, lalu dilanjutkan dengan kirab dan nanti akan ada pembahasan materi juga tentang Dewa Bumi," ungkapnya.
Menurut Humas Kelenteng Eng An Kiong Malang, Luluk Hanom, Rupang Fu Tek Cek Sin di Kelenteng Eng An Kiong Malang telah beberapa kali ikut kirab internasional di luar negeri.
Saat ini, rupang tersebut akan dikirab sendiri di Malang.
Dan pihak Kelenteng Eng An Kiong Malang telah menyebar undangan untuk perayaan dua abad Kelenteng Eng An Kiong.
"Jadi di setiap Kelenteng yang punya Rupang Fu Tek Cek Sin pasti mereka akan hadir," ujarnya.
"Kami juga menyebarkan lewat flyer, mungkin mereka sudah tahu semuanya," tambahnya.
"Tentu saja yang hadir nanti perorangan, kelompok, atau nama kelenteng dari berbagai kota di Indonesia, dan dari berbagai macam negara," ujarnya.
Kelenteng Eng An Kiong, merupakan rumah peribadatan tiga agama yakni Konghucu, Budha dan Tao.
Kelenteng ini juga masuk juga ke dalam warisan cagar budaya sebagaimana diinformasikan dari website Pemerintah Kota Malang.
Kelenteng Eng An Kiong memiliki arsitektur khas Tiongkok dengan pengaruh lokal.
Bangunan ini terdiri dari beberapa bagian, mulai dari bangunan utama yang berisi altar Dewa Buddha dan dewa-dewa lainnya.
Ruang Paviliun yang digunakan untuk kegiatan keagamaan dan sosial.
Lalu ada taman yang menawarkan suasana tenang dan asri.
Serta gerbang yang diukir dengan motif Tiongkok.
Kelenteng Eng An Kiong tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga pusat kegiatan sosial seperti acara-acara budaya dan keagamaan.
Lalu ada juga kerap menyelenggarakan kelas agama dan bahasa Tionghoa.
Serta dari sisi pariwisata yang dapat menarik pengunjung dengan arsitektur dan keunikan budaya.
Menurut Rudy Phan, saat ini Kelenteng Eng An Kiong menjadi simbol dari toleransi antar umat beragama.
"Saat ini cukup banyak, turis asing yang datang untuk sekedar berwisata ke sini, sekaligus mencari informasi," ujarnya.
"Terkadang juga ada wisatawan lokal yang datang ke sini juga untuk sembahyang dan berwisata," tandasnya.
Kelenteng Eng An Kiong
Malang
Rudy Phan
Dewa Bumi
TribunJatim.com
berita Kota Malang terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Dijadikan Jaminan Utang Bank, 2 Rumah di Kawasan Elit Dieksekusi PN Malang |
![]() |
---|
Dispangtan Kota Malang Terima 200 Dosis Vaksin PMK, 75 Dosis telah Disuntikkan ke Sapi |
![]() |
---|
Dispangtan Kota Malang Upayakan Produk Urban Farming Warga Jadi Bahan Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Hendak Ambil Cabai, Emak-emak di Malang Syok Kalung Emas Ditarik Pemotor, Aksi Pelaku Terekam CCTV |
![]() |
---|
Renovasi Stadion Gajayana Malang Harus Rampung sebelum Porprov Jatim 2025 Bergulir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.