Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dorong Gerobak Sendiri, Nenek Ade Penjual Bubur Tetap Senyum Meski Dagangan Tak Habis, Suami Sakit

Dorong gerobak sendirian, nenek Ade penjual bubur tetap menyunggingkan senyumannya meskipun dagangan tak laku, suaminya sudah 7 tahun sakit.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Bogor
Nenek Ade yang berjuang keras berjualan sendirian sejak suaminya menderita sakit prostat 

Bubur lemu dibuat sore hari sepulang Ade berjualan.

Sementara sekoteng, santan, dan kinca gula mera dibuatnya subuh sebelum pada pagi harinya berangkat jualan. 

"Sebelum jualan bubur ini, sama bapak berjualan pakaian," katanya. 

Into, suami Ade sakit-sakitan.

Kadang sembuh dan bisa membantu Ade menyiapkan bahan untuk berjualan.

Namun, kadang sakitnya kambuh dan mengharuskannya berobat ke klinik. 

"Dulu belum tahu pakai BPJS. Sekarang sudah didaftarkan oleh kelurahan. Dulu harus bayar mahal, sekali berobat Rp800 ribu," katanya.

Baca juga: Dulu Terkenal di TV Kini Jualan Bubur Ayam, Sahabat Nia Ramadhani Alih Profesi, Outlet Tersebar

Kisah pilu lain soal getirnya kehidupan juga dialami oleh keluarga ini.

Cerita menyedihkan ini datang dari Wahyu Ramadhan dan keluarganya.

Anak berusia 10 tahun itu mengidap penyakit pengecilan otak.

Ayah Wahyu pergi meninggalkannya sejak dalam kandungan.

Wahyu pun kini hanya dirawat oleh nenek dan ibunya.

Melansir dari Kompas.com, keluarga ini tinggal di rumah sederhana berukuran 3x5 meter di kawasan Marunda, Jakarta Utara.

Sejak bayi, ia telah menderita penyakit pengecilan otak, yang membuat pertumbuhan dan perkembangan fisiknya terganggu.

Kini, ia hanya mampu berbaring di atas balai kayu sederhana, dengan tubuh yang sangat kurus karena tidak bisa mengonsumsi makanan layak seperti anak-anak seusianya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved