Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dorong Gerobak Sendiri, Nenek Ade Penjual Bubur Tetap Senyum Meski Dagangan Tak Habis, Suami Sakit

Dorong gerobak sendirian, nenek Ade penjual bubur tetap menyunggingkan senyumannya meskipun dagangan tak laku, suaminya sudah 7 tahun sakit.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Bogor
Nenek Ade yang berjuang keras berjualan sendirian sejak suaminya menderita sakit prostat 

Sudah 7 tahun Ade dan Into berjualan bubur pacar dan bubur lemu.

Namun, setahun ini, Ade menghadapi hari-hari mencari penghasilan sendirian. 

"Kalau habis semua ini, Rp200-300 ribu dapatnya. Tapi namanya jualan, sering juga tidak habis," katanya. 

Baca juga: Rahasia Sederhana Umur Panjang Nenek Qiu hingga Berusia 124 Tahun, Dulu Pernah Miskin dan Kelaparan

Di usianya yang 64 tahun dan termasuk lanjut usia itu, Ade masih tersenyum di tengah-tengah aktivitasnya melayani pembeli.

Dia mengaku masih harus berjualan kareba kebutuhan harus dipenuhi, kebutuhan sehari-hari. 

"Karena peryogi (perlu), hehehe..." katanya.  

Selama bertahun-tahun itu, gerobak untuk berjualan ini didorong pergi-pulang dari rumah ke lokasi jualan.

Dulu ada Into yang mendorongnya, tapi kondisinya yang sakit-sakitan mengharuskan roda disimpan di tempat berdagang. 

Baca juga: Numpang Salat di Rumah Warga, Nenek Arnia Syok Polwan Tiba-tiba Ngamuk Singgung Warisan: Ikut Campur

"Derobak dulu (didorong) sama bapak, baru 15 hari ini disimpan di sekitar ini," katanya. 

Ade punya tiga orang anak dan empat cucu.

Anak-anaknya tersebar tinggal di sejumlah daerah, termasuk Jakarta.

Namun, ada pula yang tinggal di dekat rumahnya. 

Jika bukan anaknya yang membantu aktivitasnya mengolah bubur untuk dijual, ada juga cucu atau tetangganya.

Semua aktivitas itu dilakukan Ade Mulyati dengan gembira, dengan senyuman. 

"Jualan ini 1 porsi Rp 8 ribu," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved