Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penangkapan Pelaku Mutilasi di Ngawi

Sosok Rohmad Pelaku Mutilasi Uswatun, Ternyata 8 Tahun Kerja Bagian Packing Barang di Korea Selatan

Terungkap kemampuan Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) dalam mengemas potongan tiga bagian tubuh jasad selingkuhnya Uswatun Hasanah

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
RTH, tersangka pelaku mutilasi saat digelandang ke Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Senin (27/1/2025). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Akhirnya terungkap kemampuan Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) dalam mengemas potongan tiga bagian tubuh jasad selingkuhnya Uswatun Hasanah (29) dalam kasus mayat dalam koper di Ngawi. 

Ternyata, Tersangka Rohmad atau RTH pernah bekerja di sebuah pabrik pengemasan barang di negara berjuluk 'Negeri Gingseng' yakni Korea Selatan, selama delapan tahun. 

Hal tersebut diungkap oleh PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi. 

Bahwa, tersangka pernah memiliki pengalaman sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI), beberapa tahun lalu. 

Tersangka memiliki pengalaman bekerja di negara gudangnya musisi boyband dan girlband K-Pop (Korean Pop) tersebut, sebanyak dua kali.

Baca juga: Kronologi Lengkap Mutilasi Wanita Dalam Koper di Ngawi, Pelaku Sempat Simpan Jasad di Rumah Nenek

Sekali keberangkatan, tersangka bakal menjalani kontrak kerja selama empat tahun. 

Artinya, tersangka memiliki pengalaman bekerja di Korea Selatan selama delapan tahun.

Selama bekerja di Korea Selatan itu, Menurut Fauzi, tersangka bekerja di pabrik dengan tugas sebagai pengemas barang. 

"8 tahun di Korea, bungkus bungkus packing. Makanya cara dia packing potong mayat korban sangat rajin dan rapih. Iya kemampuan itu didapatkan selama kerja di Korea," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Senin (27/1/2025).

Baca juga: Rohmad Tersangka Mutilasi Uswatun Selalu Menangis saat DiInterogasi : Sayang Anak

Tak ayal, lanjut Fauzi, tersebut memiliki kemampuan pengemasan yang bukan 'kaleng-kaleng' atau dapat diremehkan saat membungkus tiga bagian potongan tubuh korban. 

Menurut Fauzi, tatacara pengemasan potongan tubuh korban, terutama bagian kedua kaki dan kepala, begitu canggih.

Karena, teknik pelapisan plastik begitu rapat dan efisien. 

Saat menganalisis temuan kantung plastik paket berisi kepala dan kedua kaki korban, Fauzi meyakini tersangka memiliki kemampuan lebih dalam teknik pengemasan (packing). 

Baca juga: Bukan Cuma Kesal Diselingkuhi, Motif Pelaku Mutilasi di Ngawi Karena Anaknya Didoakan Tidak Baik

"Sangat rapih sekali. Ketemu kakinya. Sama kayak packing pabrik. Kepalanya juga. Kayak packing paket barang. Bukan seperti orang panik, santai, bahkan jenazah di dalam koper disimpan di dalam rumah neneknya lebih dari 36 jam," katanya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved