Penangkapan Pelaku Mutilasi di Ngawi
Sesalkan Insiden Mutilasi di Hotel, PHRI Kediri Imbau Pengelola Selektif Menerima Tamu
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kediri menyesalkan insiden pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di salah satu hotel di Kota Kediri.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kediri menyesalkan insiden pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di salah satu hotel di Kota Kediri.
Kejadian tragis ini menjadi perhatian serius bagi pelaku usaha perhotelan, terutama dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap tamu yang menginap.
Korban diketahui bernama Uswatun Khasanah alias UK, yang ditemukan dalam koper di Kabupaten Ngawi. Perempuan asal Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar itu dihabisi di kamar 301 Hotel Adisurya Kota Kediri.
Ketua PHRI Kediri, Sri Rahayu, menegaskan bahwa setiap pengelola hotel harus lebih selektif dalam menerima tamu yang melakukan check-in.
Baca juga: Sosok Uswatun Korban Mutilasi Diungkap Pemilik Warung Dekat Hotel Kediri: Cantik, Beli Soto 2 Kali
Sebagai penyedia layanan publik, hotel memiliki risiko tinggi dalam menerima berbagai jenis tamu, sehingga pengawasan perlu ditingkatkan.
"Hotel adalah bisnis jasa yang melayani berbagai tamu, sehingga penting untuk lebih selektif dalam penerimaan tamu check-in. Pelayanan memang harus diutamakan, tetapi tetap perlu ada pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang," ujarnya, Selasa (28/1/2025).
Sri Rahayu juga menyarankan agar pengelola hotel lebih memperhatikan tamu yang menunjukkan gelagat mencurigakan.
Menurutnya, langkah ini bisa menjadi upaya preventif dalam mencegah kejadian yang tidak diinginkan di lingkungan hotel.
Baca juga: Kronologi Lengkap Mutilasi Wanita Dalam Koper di Ngawi, Pelaku Sempat Simpan Jasad di Rumah Nenek
Baca juga: Pelaku Mutilasi Ngawi Tertangkap, Kamar 301 Hotel di Kediri Diduga Jadi Tempat Uswatun Dieksekusi
Baca juga: Sosok Rohmad Pelaku Mutilasi Uswatun, Ternyata 8 Tahun Kerja Bagian Packing Barang di Korea Selatan
"Sangat penting bagi pengelola hotel untuk lebih waspada dan memperhatikan setiap tamu yang datang, terutama jika ada hal-hal yang mencurigakan," tambahnya.
Sementara itu, Irfan, salah satu petugas keamanan di Hotel Adisurya, mengungkapkan bahwa sebelum insiden terjadi, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan dari tamu yang datang. Bahkan, saat korban masih berada di hotel, situasi tampak normal dan tidak ada gerak-gerik yang mencolok.
"Kami tidak melihat adanya hal yang mencurigakan dari tamu sebelum insiden ini terjadi. Untuk barang-barang yang di kamar tersebut juga lengkap termasuk selimut," ucapnya.
Saat ini, pihak kepolisian telah berhasil menangkap pelaku bernama Rochmad Tri Hartanto alias Anto atau Anto (32) warga Tulungagung, di wilayah Madiun.
Pelaku diduga merupakan suami siri korban dan kini menghadapi tuntutan hukum berat.
Akibat perbuatannya, Anto dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, serta Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Ancaman hukuman yang menanti pelaku adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Penangkapan Pelaku Mutilasi di Ngawi
jatim.tribunnews.com
Tribun Jatim Network
PHRI Kediri
Uswatun Khasanah
100 Hari Meninggalnya Uswatun Khasanah, Keluarga Korban Mutilasi Gelar Doa dan Pengajian di Blitar |
![]() |
---|
Tersangka Kasus Mutilasi Uswatun Khasanah Nangis Ingat Anak |
![]() |
---|
Rekonstruksi Kasus Mutilasi Uswatun Khasanah di Tulungagung, 30 Adegan Diperagakan |
![]() |
---|
Antok Tersenyum Peragakan Sejumlah Adegan Pembunuhan dan Mutilasi Uswatun Khasanah di Hotel Kediri |
![]() |
---|
Rohmad Alias Anto Tersangka Mutilasi Uswatun Memiliki Kecenderungan Psikopat Narsistik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.