Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Aipda Hartono, Polisi Nyambi Guru Ngaji TPQ dan Praktisi Ruqyah, Punya 54 Murid: Amal Jariyah

Inilah kisah polisi nyambi guru ngaji dan praktisi ruqyah. Ia adalah Aipda Hartono, anggota Bhabinkamtibmas di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Tribun Muria/Mazka Hauzan Naufal
POLISI NGAJAR NGAJI - Aipda Hartono, anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Desa Sitirejo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Selain menjadi polisi, ia juga mengajar ngaji di TPQ dan praktisi ruqyah, Minggu (2/2/2025). 

Lelaki yang juga merupakan pengurus aktif di Masjid Agung Baitul Makmur Fakfak tersebut mengutarakan perjalanan hidupnya dan mengabdi menjadi polisi tentu tidaklah mudah.

"Banyak mendapatkan pertolongan Allah SWT dan banyak berkah yang harus saya syukuri dalam hidup ini.

Pengabdian menjadi pengajar Alquran ini salah satu wujud rasa terima kasih saya kepada Sang Khalik," kata Saraju Rumalean.

Saraju Rumalean sebelumnya mengajarkan mengaji secara sederhana di rumah.

Kini ia mendirikan TPQ Babin Kamtibmas Nurul Quran untuk menampung anak-anak yang belajar mengaji.

Lokasi TPQ Bhabinkamtibmas Nurul Quran tersebut persis berada di samping usaha kios miliknya.

"Sehari-hari, saya mulai proses pengajaran mengaji itu mulai pukul 16.00 WIT, sampai dengan 17.00 WIT," ujarnya.

Ia dibantu dengan sang istri tercinta untuk mengajarkan anak-anak untuk belajar mengaji, khususnya bagian tajwid.

"Tujuan saya sebetulnya dari semua ini, selain tentunya untuk memperdalam atau mengasah kemampuan membaca Alquran, tetapi juga untuk memberikan mereka aktivitas kesibukan yang positif dan berpahala," katanya.

Sehingga dikatakannya, anak-anak yang pada umumnya punya rasa ingin tahu yang tinggi dapat disalurkan dalam wadah positif seperti membaca Alquran.

Sehari-hari, Saraju Rumalean harus membagi waktu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai polisi dan terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatannya sebagai guru mengaji. 

Namun ia paham betul bagaimana dapat mengatur waktu secara baik. 

"Sembari mengunjungi rumah-rumah warga di tempat binaan, saya biasanya pulang sore dan kegiatan sudah kosong.

Itu saya pakai untuk mengajarkan anak-anak baca Alquran," katanya. 

Meski waktu yang dialokasikannya untuk mengajarkan anak-anak mengaji selama satu jam saja, ia lebih menitikberatkan pada kualitas setiap kali pertemuan. 

"Saya tidak membiarkan mereka sendiri, saya selalu menemani dan menuntun mereka membaca Alquran. Satu jam itu full saya fokus ke mereka dan tidak tinggalkan begitu saja," katanya. 

Ia juga tak hanya mengajarkan mengaji, tetapi juga sembari memberikan wejangan untuk mengamalkan amal saleh, motivasi ataupun imbauan untuk selalu dengar-dengaran orang tua, rajin belajar, dan hindari perbuatan melanggar hukum. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved