Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rugi Rp 15 Juta, Mulyadi Pembudidaya Pusing Ikan Nila Mati Terdampak Fenomena Alam, Angin Pemicunya

Pembudidaya ikan nila di Ponorogo Jawa Timur belakangan dibuat pusing akibat adanya fenomena alam angin kencang, apa yang terjadi?

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/Sukoco
FENOMENA ALAM - Ribuan ikan nila di Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, dilaporkan mati sejak Jumat (31/1/2025). Matinya ribuan ikan di Telaga Ngebel diduga pengaruh belerang di dasar telaga yang terpengaruh dengan tiupan angin dingin yang kencang melanda Kabupaten Ponorogo akhir-akhir ini. 

Setelah itu, juga nampak di sisi kanan (selatan bulan) juga nampak bulat bersinar agak redup menyerupai bulan.

"Apa iya itu bulan kembar," teriak Amsuni, salah satu warga Dusun Gelisek Laok Desa Kombang dengan nada bertanya.

Kemudian warga lainnya juga bertanya-tanya apakah benar bulan itu kembar malam ini.

Baca juga: Inginkan Pemilu Damai, Santrine Abah Ganjar Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim di Sumenep

"Semuga kita disini selamat (selamat dari bahaya) semua," timpal warga lainnya sambil memandang ke arah bulan.

Baru-baru ini isitlah supermoon banyak dibicarakan banyak orang di media sosial.

Lantas, sebetulnya apa arti kata supermoon ini?

Diusut, supermoon merupakan sebuah fenomena alam yang bisa disaksikan seluruh warga di Indonesia.

Terlebih, kita tak perlu modal macam-macam untuk menyaksikan ini.

Sebab itu, jangan lupa catat kapan supermoon di Indonesia! Pemandangan ini tak terjadi setiap hari, loh!

Sebelum itu, yuk kita kenalan lebih jauh dengan supermoon.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Cara Melihat Supermoon 1 Agustus 2023 - Nasib Pria 10 Tahun Jadi TNI Gadungan

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Arti kata supermoon

Peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Clara Yono Yatini, menjelaskan arti kata supermoon.

Clara menuturkan, supermoon adalah fenomena ketika bulan purnama berada di jarak terdekat dengan Bumi.

“Ini terjadi karena lintasan bulan mengelilingi (Bumi) tidak bulat sempurna, agak elips (lonjong),” tuturnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved