Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rugi Rp 15 Juta, Mulyadi Pembudidaya Pusing Ikan Nila Mati Terdampak Fenomena Alam, Angin Pemicunya

Pembudidaya ikan nila di Ponorogo Jawa Timur belakangan dibuat pusing akibat adanya fenomena alam angin kencang, apa yang terjadi?

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/Sukoco
FENOMENA ALAM - Ribuan ikan nila di Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, dilaporkan mati sejak Jumat (31/1/2025). Matinya ribuan ikan di Telaga Ngebel diduga pengaruh belerang di dasar telaga yang terpengaruh dengan tiupan angin dingin yang kencang melanda Kabupaten Ponorogo akhir-akhir ini. 

Penyebab orbit bulan berbentuk elips Bulan diketahui memiliki jarak rata-rata sejauh 238 ribu mil atau 382.900 km dari Bumi.

Namun apogee (posisi terjauh) dan perigee (posisi terdekat) bulan berubah-ubah karena orbitnya yang berbentuk elips.

“Alasan utama mengapa orbit bulan bukan lingkaran sempurna (elips) adalah karena ada banyak gaya pasang suruh atau gravitasi yang menarik bulan,” ujar ilmuwan NASA Noah Petro.

Ia menambahkan, gravitasi Bumi, matahari, dan planet lain berpengaruh pada orbi bulan.

“Anda memiliki semua gaya gravitasi berbeda yang menarik dan mendorong bulan, yang memberi kita kesempatan untuk melewati jarak dekat ini,” tuturnya.

Baca juga: Arti Kata LDR, Gaya Pacaran Lolly dengan Vadel Badjideh, Anak Nikita Mirzani Kini Pamer Rambut Kribo

Faktor terjadinya supermoon

Terdapat dua faktor yang mendukung terjadinya fenomena supermoon, yakni perigee dan fase purnama.

Perigee bulan setiap 27 hari sekali dan fase purnama setiap 29,5 hari saat matahari menyinari bulan sepenuhnya.

Diperkirakan bulan akan tampak 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar dari biasanya.

Namun, sangat sulit untuk melihat perbedaannya dengan mata telanjang.

Supermoon
Supermoon (NPR)

Baca juga: Padahal Negara Tropis, Viral Hujan Salju Terjadi di Papua, BMKG Bongkar Penyebab Fenomena Langka

“Itu tidak cukup untuk diperhatikan (perbedaannya) kecuali Anda adalah pengamat bulan yang sangat berhati-hati,” kata Petro.

Disebut juga dengan "buck moon" Supermoon yang terjadi pada Senin (3/7/2023) dapat juga disebut “buck moon” dengan sebutan fenomena itu pada tanggal lainnya yang berbeda-beda.

Buck Moon merupakan yang terdekat dibanding dengan supermoon lainnya pada tahun ini. Jaraknya dari Bumi, yakni 224,895 mil atau 361,934 km.

Dilansir dari Fox59, istilah buck moon yang diberikan berasal dari Maine Farmer’s Almanac yang terbit pada 1930-an.

Dijelaskan, suku Algonquin yang hidup di benua Amerika Utara menyebut bulan purnama pada bulan Juli sebagai “buck moon” karena itu sesuai dengan waktu rusa muda mulai menunjukkan tanduk.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved