Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pasar Hewan di Ponorogo Masih Ditutup, Dipertahankan : Masih Ada Sapi Terjangkit PMK

Pasar hewan di Ponorogo Jatim belum juga dibuka. Walaupun kasus penyebaran mulut dan kuku (PMK) terpantau menurun.

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
PASAR HEWAN - Penutupan pasar hewan Jetis Ponorogo, Jatim, Rabu (8/2/2025) untuk antisipasi penyebaran PMK. Pasar hewan di Ponorogo Jatim belum juga dibuka, walaupun kasus PMK melandai 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Pasar hewan di Ponorogo Jatim belum juga dibuka. Walaupun kasus penyebaran mulut dan kuku (PMK) terpantau menurun.

“Pasar hewan masih tutup. Karena memang masih ada kasus tapi melandai. Paling 1 sampai 2 kasus per hari,” ungkap Kabid Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo, Siti Barokah, Selasa (11/2/2025)

Data terakhir di Dipertahankan bahwa ada 1.141 sapi terjangkit PMK. Dengan rincian sapi mati 17 ekor, potong paksa 29 ekor dan sisanya dalam tahap penyembuhan.

“Masih ditutup itu menindaklanjuti Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 100.3.3.1/31/013/2025 tentang Status Keadaan Darurat Bencana Non Alam akibat PMK di Provinsi Jawa Timur,” terangnya.

Bahwa SE yang dikeluarkan pada akhir Januari lalu, bahwa ada klausa yang meinginjinkan kabupaten/kota menutup sementara pasar hewan bilamana masih ditemukan penambahan kasus baru ternak terjangkit PMK. 

Baca juga: Habis Mendaki Gunung Cumbri di Ponorogo, 2 Muda Mudi Nyungsep ke Ladang Warga, Begini Kondisinya

“Kalau kasusnya sekarang sudah landai. Tapi setiap hari itu laporan ya masih ada, paling ada satu, dua begitu. Jadi kami tetap masih menutup pasar hewan,” tegasnya.

Barokah—sapaan akrab—Siti Barokah mengaku bahwa pembukaan pasar hewan butuh kajian. Dengan kata lain bahwa pembukaan operasional tersebut tak menjadi pintu penyebaran kasus PMK. 

Baca juga: Banyak Sapi di Jombang Mati Imbas PMK, Dewan Desak Ganti Rugi ke Peternak, Pemkab Sulit Wujudkan

“Secara teori Pasar Hewan dibuka menjadi tempat penyebaran PMK. Pasar itu kan tempatnya sapi datang dari mana saja, dan tidak tahu kondisi sapi yang datang di pasar itu, sakit apa tidak,” tegasnya.

Bahkan, jelas dia, sebelum penutupan pasar hewan, pihak Dipertahankan sempat memeriksa sapi di lokasi. 

Baca juga: Banyak Peternak di Kabupaten Madiun Tolak Vaksinasi PMK, Sapinya Masih Sehat Jadi Alasan

Ternyata ada 15 ekor sapi terjangkit PMK yang diperjual belikan di pasar. 

“Kami harapkan para peternak juga mendukung kebijakan ini,” papar Barokah.

Peternak sapi di Ponorogo, Slamet mengaku tidak keberatan dengan penutupan pasar sapi.

Baca juga: Kasus PMK di Kabupaten Kediri Mereda, Pasar Hewan Kembali Dibuka

Merupakan salah satu cara untuk mencegah penyebaran PMK.

“Ya daripada menjadi tempat penularan PMK, jadi ndak papa ditutup sementara,” pungkas warga Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jatim ini.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved