Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Eks Honorer Pemkot Raup Rp200 Juta Tipu 14 Pedagang, Korban Ditagih Beli Kuku Palsu Rp12 Juta

Para pedagang menerima tagihan dari aplikasi pinjol atas pembelian barang yang tidak pernah mereka pesan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM/Tony Hermawan
PEDAGANG UMKM DITIPU - Para pedagang UMKM menunjukkan surat bukti laporan di Polrestabes Surabaya dugaan penipuan modus pinjaman dana tanpa bunga, Jumat (31/1/2025) (kiri). Seorang korban menunjukkan tagihan senilai Rp34 juta di aplikasi pinjol, Selasa (4/2/2025), setelah ditawari orang yang mengaku utusan Pemkot Surabaya (kanan). 

"Seminggu setelah sosialisasi, saya telepon Bram, tanya kapan pinjaman cair. Dijawab dana cair bukan ditransfer, tapi tunai."

"Malah dipesani kalau ada orang nagih dari Kredivo abaikan. Nanti kalau dapat Rp5 juta, nyicilnya ke dia," tutur Heni.

Namun dana talangan tersebut sampai sekarang tak pernah diterima.

Malahan Heni mendapat notifikasi dari WhatsApp bahwa ada pinjaman online dari aplikasi Kredivo atas pembelian belanja sendok plastik senilai Rp5 juta.

Pengirimannya di alamat CV Grand Jaya, Jalan Pangeran Antasari RT 2/RW 1, Kelurahan Kenanga Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Korban lainnya juga mengalami hal yang sama.

Ada yang tiba-tiba mendapat tagihan atas pembelian handphone Samsung Galaxy 2 Fold (12/256 GB) dengan alamat pengiriman di Jalan Karah V No 32 RT 001/RW 05 Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya.

Padahal mereka tidak pernah mendapat barang-barang yang ditagih.

"Kami itu percaya karena pertama semua pedagang dikumpulkan di Kelurahan. Kami tertarik karena pikirnya enggak riba."

"Terus katanya orang urusan Pemkot dan waktu sosialisasi ada beberapa orang dari kader partai datang, jadi ya percaya aja," jelas Heni.

Baca juga: Pagar Laut Selesai Dibongkar, Nelayan Senang Pendapatan Bertambah, Nasib Kades Kohod Kecut: Diam

Sementara itu, Febriana pedagang kebab di Sememi arah masuk SMA 12, tertipu Rp30 juta.

Dia memiliki pinjaman online di dua aplikasi, tiap bulan total yang harus dicicil senilai Rp3 juta.

"Ini sudah jalan ketiga saya mencicil," katanya.

Di akun Shopeenya, ada tagihan pembelian kuku palsu sebesar Rp12 juta dan liontin senilai Rp1 juta pengiriman di Kota Cirebon, padahal barang tersebut tidak pernah diterima.

"Anehnya di alamat pengiriman rumahku, tapi kotanya di Cirebon," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved