Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Madiun
Layanan PKG di Madiun Sepi Peminat, DPRD Sebut Faktor Stigma Masyarakat Jadi Penyebab
DPRD Kabupaten Madiun meminta petugas kesehatan, supaya tidak jenuh menyampaikan sosialisasi, terkait layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - DPRD Kabupaten Madiun meminta petugas kesehatan, supaya tidak jenuh menyampaikan sosialisasi, terkait layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Madiun, Wahyu Widayat, mendorong Dinas Kesehatan, lebih aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, dengan harapan program tersebut diketahui meluas.
“Meski programnya bagus dalam rangka identifikasi kesehatan masyarakat, namun antusias warga Kabupaten Madiun masih minim, untuk mengikuti PKG,” ujar Wahyu, Rabu (19/2/2025).
Baca juga: 2 Minggu Berjalan, Cek Kesehatan Gratis di Madiun Masih Sepi Peminat, Akses Aplikasi Jadi Kendala
Menurut Wahyu, masyarakat nampaknya masih terbawa kebiasaan, bahwa kalau belum sakit belum periksa. Namun jika sudah sakit baru datang ke puskesmas.
Politisi PKB tersebut juga menilai, stigma masyarakat yang seperti itu membuat sosialisasi maupun edukasi, menjadi tidak maksimal.
"Sosialisasi kepada masyarakat sudah dilakukan, baik lewat pemerintah desa, lembaga desa, dan masing masing puskesmas," tuturnya.
“Maka dari itu kami minta petugas kesehatan, tidak jenuh menyampaikan pentingnya PKG,” imbuh Wahyu.
Baca juga: DPRD Kabupaten Madiun Dorong Penertiban Kabel Fiber Optik yang Mengganggu Estetika
Di satu sisi, dirinya berpendapat, untuk memanfaatkan PKG, masyarakat terlebih dahulu mengunduh Aplikasi Satu Sehat. Kemudian setelah terdaftar, ada notifikasi untuk datang ke puskesmas.
“Harapan kami petugas kesehatan terus menyampaikan motivasi secara menyeluruh, agar mencapai target yang sudah ditentukan,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.