Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Mbah Yati Sendiri di Rumah Tak Beratap, Suami Berulang Kali Nikah, Bingung Harus Gimana Jalani Hidup

Mbah Yati terpaksa hidup sendiri di rumah yang tak memiliki atap, ia menceritakan selalu ketakutan jika mendung datang.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/SUKOCO
MBAH YATI SEBATANG KARA - Penampakan rumah Mbah Yati di Desa Pelem, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.Mbah Yati bingung menghadapi hidupnya setelah ditinggal suaminya berulang kali dan tiga anaknya sudah tak pernah menghubunginya lagi. 

Dia mengaku kadang trenyuh melihat kondisi tetangganya tersebut karena tetap bertahan di rumah yang atapnya sudah ambruk belasan tahun lalu. 

“Saya kan pedagang kecil, kadang bisa minjami uang atau beras, tapi kadang ya trenyuh kalau tidak bisa minjami uang. Dulu sempat direhab atapnya oleh pemerintah desa, tapi rusak lagi,” katanya.

Baca juga: Nelangsa Mbah Di Tertipu Beli Tanah Rp 250 Juta Ternyata Jalan Kampung di Surabaya

Kasi Pelayanan Desa Pelem, Harto menerangkan, Yati masih tercatat sebagaiw arga Desa Pelem dengan nama Yatinem.

Ia mengaku kondisi rumah Yatinem sudah diusulkan untuk mendapatkan program rehabilitasi rumah layak huni ke pemerintah daerah, tapi sayangnya status tanah yang ditempat rumah Yatinem bermasalah.

“Sudah kita usulkan untuk program rehabilitasi rumah, tapi terkendala status tanah. Keluarga suaminya tidak mengizinkan untuk rehabilitasi rumah di situ,” katanya. 

Meski demikian, Harto memastikan bahwa Yatinem merupakan warga yang tercatat sebagai penerima manfaat program beras dari Bapanas serta menerima program Kasih Bunda. 

“Yang tahu pasti mbak Triana itu, tapi sudah menerima bantuan beras dan program Kasih Bunda,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Magetan, Sutrisno memastikan pemerintah daerah sudah berupaya memberikan bantuan untuk tinggal di shelter milik pemerintah daerah, tetapi Yati menolak. 

 Menurutnya, desa juga pernah menawarkan pembangunan kamar layak huni di lahan aset desa, tetapi Yati juga menolak. 

“Pernah kita kunjungi dengan tawaran tinggal di shelter rumah lansia Glodok, yang bersangkutan tidak mau. Desa mau membangunkan kamar layak huni di lahan aset desa, dia juga tidak mau. Yang bersangkutan penerima bantuan Bunda Kasih,” ucapnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved